Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Selain Batalkan PBB 250 Persen, Bupati Pati Sudewo Kembalikan 6 Hari Sekolah 

Akhmad Safuan
08/8/2025 19:28
Selain Batalkan PBB 250 Persen, Bupati Pati Sudewo Kembalikan 6 Hari Sekolah 
Penyerahan SK Bupati Pati nomor 400.3.1/303/M bertanggal 8 Agustus 2025 dari Plt Kepala Dinas Pendidikan ke PCNU Pati(Akhmad Safuan/MI)

BUPATI Pati Sudewo mencabut kebijakan 5 hari sekolah dan mengembalikan waktu belajar 6 hari sekolah pada Jumat (8/8). Itu dilakukan bersamaan pembatalan tarif PBB hingga 250 persen, Bupati Pati Sudewo kembali mengambil langkah kebijakan baru pada hari yang sama dengan mengembalikan waktu belajar di sekolah PAUD, TK, SD hingga SMP dari 5 hari menjadi 6 hari seperti tuntutan sejumlah tokoh hingga organisasi keagamaan.

Langkah pencabutan waktu sekolah diambil Bupati Pati Sudewo terkait kebijakan 5 hari sekolah yang sempat berjalsnbempat pekan tersebut, diduga untuk meredam gejolak warga Pati jelang pelaksanaan aksi demonstrasi yang akan dilaksanakan Rabu (13/8) mendatang yang telah bergeser tujuannya menjadi tuntutan penurunan bupati selalu kepala daerah.

Waktu sekolah dari 5 hari kembali ke 6 hari tersebut, telah ditandatangani Sudewo Surat Keputusan (SK) Bupati Pati nomor 400.3.1/303/M bertanggal 8 Agustus 2025 tentang Penyesuaian Hari Sekolah dan Penguatan Karakter Anak Melalui Kegiatan Keagamaan yang diserahkan secara simbolis oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati Andrik Sulaksono, kepada Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati KH Yusuf Hasyim, Jumat (8/8/2025) siang.

"Cukup melegakan salah satu tuntutan kepada Bupati Pati untuk mengembalikan waktu sekolah dikabulkan dengan pengembalian dari 5 hari menjadi 6 hari sekolah," kata  KH Yusuf Hasyim.

Tuntutan pengembalian waktu sekolah seperti sebelumnya itu, lanjut Yusuf Hasyim , setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh dan menerima berbagai masukan yang melibatkan internal PCNU, melibatkan personel dari LP Ma’arif NU, Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) dan Badko TPQ, bahwa dampak lima gari sekolah cukup mengganggu kegiatan belajar seperti Madin dan TPQ.

Pada saat waktu sekolah 5 hari, ungkap Yusuf Hasyim, siswa sekolah pulang sudah sangat sore sehingga mereka tidak dapat belajar di sekolah-sekolah agama, sedangkan pada saat waktu sekolah 6 hari dapat pulang lebih awal hingga masih dapat menempuh sekolah agama yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Pati ini.

Menurut Yusuf Hasyim selain itu banyak kegiatan anak-anak yang tidak bermanfaat dalam pembentukan penguatan karakter dan tidak produktif, karena saat libur hari Sabtu lebih banyak digunakan bermain gatged. "Ini yang mengkhawatirkan jika masalah ini dibiarkan, maka banyak masukan hingga mulai Senin (11/8) besok sekolah kembali 6 hari," ujarnya.  (H-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya