Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut Partai Solidaritas Indonesia (PSI) keliru mengambil langkah untuk mengidentikkan diri dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi. Ia mengatakan posisi PSI untuk mendompleng nama Jokowi untuk meningkatkan elektabilitas partai bisa saja tidak terealisasi.
"Melalui popularitas Jokowi, PSI juga berharap dapat menarik loyalis basis pemilihnya. Dengan begitu, loyalis Jokowi diharapkan dapat berlabuh dan bernaung di PSI. Berpikir demikian tentu sangat matematis. Dalam politik, berpikir matematis tentu kerap mengecoh, dan hasilnya akan jauh dari harapan," kata Jamiluddin, melalui keterangannya, hari ini.
Jamiluddin mengatakan langkah mendompleng Jokowi masuk ketika Jokowi masih menjabat sebagai Presiden RI. Jokowi dinilai memiliki ketokohan dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Namun saat ini, Jokowi lebih banyak diterpa isu negatif, seperti dugaan ijazah palsu.
"Isu negatif seolah datang silih berganti yang dengan sendirinya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi. Karena itu, mengidentikan PSI dengan Jokowi justru berpeluang jadi bumerang. Masyarakat dikhawatirkan bukan mengidolakan PSI, tapi justru menjauh. Hal itu tentunya bukan berkah yang didapat, tapi justru bumerang," katanya.
Selain itu, Jamiluddin menilai upaya mengidentikkan partai dengan Jokowi menjadi indikasi kegagalan PSI. Ia mengatakan sebagai partai anak muda, PSI terkesan tidak percaya diri pada kader yang dimilikinya.
Bahkan, untuk mengerek elektabilitas, kata ia, PSI akhirnya mengambil jalan pintas dengan mendompleng ketokoan dan popularitas Jokowi.
"Tapi sayangnya, ketokoan dan popularitas Jokowi sudah pudar. Karena itu, untuk mengerek ketokoan dan popularitas Jokowi saja sudah sulit, apalagi untuk mengdongkrak elektabilitas PSI. Jadi, kiranya keliru bagi PSI bila saat ini bersandar kepada Jokowi. PSI bisa jadi akan semakin redup mengikuti redupnya Jokowi," katanya.(P-1)
KONGRES Ke-VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.
PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), baru saja merampungkan kongres dalam waktu yang berdekatan.
PARTAI Solidaritas Indonesia (PSI) menghormati hak prerogatif Presiden Prabowo Subianto yang memberikan amnesti kepada Hasto Kristiyanto dan abolisi kepada Tom Lembong.
PSI yang dahulu berlogo mawar dalam kepalan sebuah tangan mengganti gambarnya dengan gajah.
Apakah lantaran ada dendam politik, apakah karena track record Jokowi yang selama 10 tahun berkuasa dianggap banyak berlaku semaunya?
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dijadwalkan memanggil dua menteri di era pemerintahan periode kedua Joko Widodo
Tom Lembong dan Hasto adalah dua sosok yang mewakili oposisi Jokowi. Keduanya dipidana juga dinilai tak lepas dari keinginan Jokowi.
Pemberian amnesti Hasto Kristiyanto dan abolisi Tom Lembong disebut membuat hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi makin berjarak.
AUFA Luqmana,17, membeli mobil pikap Esemka bekas, untuk membuktikan keseriusan gugatannya atas wanprestasi Presiden ke-7 Jokowi
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
Ketua Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas menekankan Partai Demokrat tidak pernah berurusan dengan polemik ijazah palsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved