Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAKIL Ketua Umum Partai Golkar, Adies Kadir, menilai bahwa usulan Partai NasDem terkait penundaan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur layak untuk dipertimbangkan secara matang, terutama terkait kondisi perekonomian ke depan.
Menurut Adies, proyek IKN sudah menjadi bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJMP). Ia juga mengingatkan bahwa pemerintah dan investor telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk pembangunan tersebut.
"Kita akan mengkaji terlebih dahulu kira-kira untung dan ruginya apabila itu disetop tidak menjadi ibu kota negara, atau itu menjadi Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur," kata Adies dikutip Antara, Sabtu (19/7).
Menurut dia, penundaan pembangunan IKN dapat dipertimbangkan apabila target pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen dalam lima tahun ke depan berisiko terganggu. Beban anggaran untuk pembangunan IKN juga menjadi aspek penting dalam evaluasi tersebut.
"Jadi kalau ada perubahan itu kan harus dibicarakan kembali antara pemerintah dan DPR, kemudian juga dilihat untung ruginya seperti apa," kata Wakil Ketua DPR RI itu.
Sebelumnya, Partai NasDem mengusulkan agar pemerintah melakukan moratorium sementara pembangunan IKN. Mereka menilai, perlu ada penyesuaian terhadap kemampuan fiskal negara dan prioritas nasional yang lebih mendesak.
Partai NasDem menilai terdapat beberapa hal yang menghambat penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan infrastruktur di IKN, di antaranya belum adanya Keputusan Presiden.
Selain itu, NasDem juga menyoroti belum adanya Keputusan Presiden (Keppres) tentang pengalihan kedudukan, fungsi, dan peran ibu kota negara dari DKI Jakarta ke IKN. Padahal, Keppres tersebut merupakan amanat dari Pasal 4 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. (Ant/P-4)
PARTAI NasDem mengusulkan kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Sepaku, Kalimantan Timur, dijadikan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur.
Lebih lanjut, saat ini dia menilai bahwa anggaran yang ada saat ini lebih banyak difokuskan pada berbagai macam program prioritas Presiden Prabowo.
PARTAI NasDem mendesak agar Keputusan Presiden (Keppres) terkait Ibu Kota Nusantara (IKN) segera diterbitkan.
PARTAI NasDem membeberkan pandangan terkait keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mendukung upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam menangani kasus beras oplosan.
Penundaan pemindahan ASN ke IKN disebut karena situasi fiskal Indonesia yang sedang menghadapi tekanan fiskal.
KEPALA Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Basuki Hadimuljono mengungkapkan, enam perusahaan bank akan mulai melakukan pembangunan di IKN Nusantara setelah lebaran 2025.
ANGGOTA Komisi II DPR RI dari Fraksi Golkar Taufan Pawe menuding pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara hanya sebatas ambisi Presiden ke-7 RI, Jokowi Widodo.
Kepastian dan kejelasan mengenai kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai menjadi hal yang penting diberikan pemerintah. Sebab terkait kapan pemindahan ibu kota efektif
WAKIL Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno meminta polemik terkait anggaran Ibu Kota Nusantara (IKN) diakhiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved