Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Dewan Pendiri PSI: Ketua Umum bukanlah Pemilik Kekuasaan Tunggal

Widjajadi
19/7/2025 13:00
Dewan Pendiri PSI: Ketua Umum bukanlah Pemilik Kekuasaan Tunggal
Kongres PSI.(MI/Widjajadi)

SUASANA putih putih penuh semangat kekompakan dari 1300-an peserta utusan dari DPW dan DPD se-Indonesia serta peninjau, mewarnai pelaksanaan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, yang dibuka oleh Ketua Dewan Pendiri PSI, Jeffrie Geovanie, Sabtu ( 19/7/2025).

Mereka sejak pagi memenuhi area gedung untuk mengikuti momentum penting penetapan Ketua Umum PSI terpilih, yang memenangi Pemilu Raya secara e-vote.

Ketua Dewan Pendiri PSI, Jeffrie Geovanie menyampaikan refleksi mendalam tentang sejarah berdirinya PSI. Terutama masa-masa dramatis Pilpres 2014.

Ia pun mengajak seluruh kader kembali mengingat alasan utama PSI lahir, yang bukan dari kekuatan nama besar atau modal finansial melimpah, namun bertumpu pada keyakinan bahwa perubahan bisa dimulai dari mimpi besar.

“Partai ini bukan didirikan oleh tokoh-tokoh hebat. Bukan pula oleh orang-orang dengan kekuasaan. Tetapi PSI lahir dari mereka yang bermodal mimpi, dari diskusi hari demi hari tentang nasib bangsa, tentang pendidikan, tentang rekrutmen politik yang lebih sehat,” tegas Jeffrie.

Dengan suara mantap, ia mengisahkan awal perjalanan partai ini yang bermula dari rasa kegelisahan sejumlah profesional muda pasca-Pemilu Presiden 2014. 

Mereka sejak awal sadar bahwa sistem politik Indonesia terlalu bergantung pada elit partai yang mapan. “Kalau kita ingin anak-anak terbaik bangsa memimpin, maka harus kita siapkan partai yang sehat untuk menampung mereka,” sergah dia.

Ia menyebut nama-nama pendiri seperti Krisnadi (eks CEO SMRC), Raja Juli Antoni (aktivis Muhammadiyah), hingga Isyana Bagoes Oka yang pada awalnya merupakan sosok yang justru alergi 'politik’. 

Jeffrie kilas balik, bagaimana dirinya yang saat itu sudah pensiun dari dunia politik dan tinggal di Singapura, terus-menerus “diganggu” oleh para inisiator untuk kembali berjuang. 

Ia pun menukilkan kembali satu cerita menarik,soal keinginan awal untuk meminta Presiden Jokowi memilihkan nama dan logo partai, yang ditolaknya .

Alasannya, Jokowi baru saja dilantik. "Memangnya kalian siapa? Pak Jokowi baru dilantik, kalian minta beliau pikirkan logo partai?' Akhirnya kita putuskan bikin nama dan logo sendiri. Kita buktikan dulu kita serius,” serunya 

Yang jelas, kini PSI tumbuh menjadi partai yang dikenal luas dengan semangat terbuka dan keterlibatan generasi muda. Bahkan telah memiliki logo keren gajah, dan dengan tagline PSI sebagai partai super terbuka.

Jadi PSI tengah memasuki fase penting dalam konsolidasi struktural. Dalam AD/ART terbaru yang disahkan dalam kongres, posisi Dewan Pembina akan terdiri dari dua nama yang ditunjuk Ketua Umum terpilih.

“Saya ingatkan, Ketua Umum PSI bukanlah pemilik kekuasaan tunggal. Struktur Dewan Pembina lah yang menjadi pengimbang utama. Siapa pun yang menang, kekuasaan itu tidak bisa dimonopoli,” pesan Jeffrie.

Ia pun mengingatkan tiga kandidat Ketum PSI Kaesang Pangarep, Ronald Aristone Sinaga (Bro Ron), dan Agus Mulyono Herlambang agar tetap menjaga persatuan usai pemilihan, siapa pun pemenangnya 

“Saya titip satu hal. Siapapun yang menang, yang dua lainnya jangan ditinggalkan. PSI dibangun oleh kolaborasi, bukan kompetisi tanpa arah,”pungkas Jeffrie sebelum bersama para pendiri menekan tombol secara berbareng tanda Kongres PSI mulai dilaksanakan. (WJ/I-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya