Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PANGLIMA Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letjen TNI Bambang Trisnohadi memastikan situasi di enam Desa Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah telah kondusif. Seperti diketahui, sebelumnya telah terjadi kontak senjata dengan anggota kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).
“Insya Allah wilayah khususnya masyarakat di Desa Bambu Kuning, Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba di Distrik Sugapa Papua Tengah, aman,” kata Bambang, melalui keterangannya, Kamis (15/5).
Bambang menyebut insiden yang menewaskan 18 Anggota OPM itu bermula ketika Pasukan TNI pada Rabu (14/5) pagi masuk ke Desa Titigi, Ndugusiga, Jaindapa, Sugapa Lama, dan Zanamba, untuk melakukan misi damai berupa pelayanan serta edukasi kesehatan kepada masyarakat.
TNI juga mensosialisasikan rencana pembangunan jalan ke Hitadipa agar tersambung dengan desa-desa lainnya, untuk mempercepat tumbuh kembang sosial ekonomi masyarakat di Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah.
“Kami bersyukur, masyarakat tidak terpengaruh fitnah yang disebar OPM pimpinan Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya, dan Josua Waker, yang menyebut kedatangan TNI dapat mengancam nyawa masyarakat,” ujar Bambang.
Bambang menyebut OPM yang gagal memprovokasi dan memanipulasi masyarakat, lalu menjadikan warga sebagai tameng hidup saat berhadapan dengan TNI. Ia memastikan tidak ada satupun masyarakat yang menjadi korban dalam upaya pemulihan kondusifitas wilayah di Kabupaten Intan Jaya Papua Tengah, yang dilakukan TNI dengan profesional, terukur dan menjunjung tinggi HAM.
“Dari tangan OPM, kita amankan satu senjata organik AK-47 dan sepucuk senjata rakitan, puluhan butir amunisi berbagai kaliber, busur dan anak panah, Bendera Bintang Kejora serta alat komunikasi,” ungkapnya.
Bambang mengatakan pihaknya berupaya menghadirkan kembali rasa aman bagi masyarakat dan memastikan bahwa proses pembangunan serta pelayanan publik dapat berjalan tanpa gangguan, adalah tujuan utama TNI hadir ditengah masyarakat Papua.
"TNI terus berkomitmen untuk hadir sebagai pelindung masyarakat dan mitra pembangunan di tanah Papua. Upaya penindakan ini bukan sekadar aspek keamanan, tetapi juga bentuk perlindungan terhadap hak-hak dasar warga untuk hidup damai dan sejahtera di tanah kelahirannya," katanya.
Sementara itu, Kepala Suku Desa Sugapa Lama, Melianus Wandegau, memastikan upaya fitnah dan memanipulasi kehadiran TNI sebagai ancaman, tidak sedikitpun digubris oleh masyarakat.
Melianus menyebut masyarakat sudah muak dengan berbagai teror khususnya aksi kekerasan terhadap warga sipil, termasuk pembakaran rumah, penyanderaan guru dan tenaga kesehatan, serta penyerangan terhadap fasilitas umum termasuk pembangunan jalan, yang dilakukan OPM.
Bahkan, dalam beberapa kejadian, kelompok separatis ini seringkali melibatkan warga sipil dan anak-anak untuk kepentingan operasional mereka.
“Kami dijanjikan kesejahteraan oleh mereka (OPM), namun kenyataannya kami hanya dijadikan alat dan pelindung dari serangan. Warga dijadikan tameng untuk melawan TNI,” pungkas Melianus. (H-3)
Operasi ini menjadi bukti TNI hadir di Papua untuk melindungi masyarakat dari teror kelompok bersenjata
PASUKAN Komando Operasi (Koops) Habema berhasil melumpuhkan dua Anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang sebelumnya menyerang serta membunuh 2 pekerja.
Kedua korban, Rahmat Hidayat (45 th) dan Saepudin (39th) merupakan pekerja bangunan yang bekerja sebagai tukang bangunan yang sedang bekerja mengecat bangunan Gereja.
WAKIL Bupati Jayawijaya Papua, Ronny Elopere mengecam serangan kelompok sparatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Egianus Kogoya yang menembak mati 2 warga sipil.
Dari lokasi kejadian, Satgas TNI mengamankan sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi kekerasan.
Pangko-ops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan pasukannya saat ini ikut terlibat dalam kegiatan gotong royong pembangunan atau perbaikan gereja bersama masyarakat
Kapuspen TNI menjelaskan serangan di Yahukimo diduga dilakukan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pimpinan Elkius Kobak, sebelumnya meminta sejumlah uang kepada para tenaga pengajar.
Satgas Ops Damai Cartenz-2025 serta Polda Papua berhasil mengevakuasi korban serangan yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo, Papua
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved