Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Wamendagri: Masih Banyak BUMD tak Sehat secara Keuangan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
29/4/2025 11:52
Wamendagri: Masih Banyak BUMD tak Sehat secara Keuangan
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk .(Antara/HO-Puspen Kementerian Dalam Negeri)

WAKIL Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk mengakui masih terdapat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang belum sehat secara keuangan.Dia menekankan pentingnya pembinaan dan pengawasan yang ketat agar keberadaan BUMD tidak menjadi beban fiskal daerah.

Berdasarkan data, saat ini terdapat 1.057 BUMD yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air. Total aset yang dimiliki mencapai Rp1.170,1 triliun, dengan ekuitas Rp236,5 triliun. Dari aktivitas usahanya, BUMD secara kolektif mencatatkan laba sebesar Rp29,5 triliun, dan dividen yang disetorkan kepada daerah mencapai Rp13,02 triliun.

Selanjutnya, dari sisi SDM, BUMD dikelola oleh 1.911 orang yang menjabat sebagai direksi dan 1.993 orang sebagai dewan pengawas atau komisaris. Selain itu, diketahui total jumlah pegawai yang bekerja di BUMD mencapai 154.609 orang.

Ribka pun mendorong agar ada perbaikan tata kelola BUMD. Hal itu guna mewujudkan kemandirian daerah. Ribka menilai keberadaan BUMD yang sehat akan meningkatkan kemandirian fiskal daerah, yang akan bermuara pada perbaikan pelayanan publik.

"Dalam konteks ini, Badan Usaha Milik Daerah memiliki peran penting sebagai saluran pelayanan publik, yang mampu memberikan layanan optimal kepada masyarakat," papar Ribka, yang dikutip Selasa (29/4).

Ribka menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang mengelola. Khususnya, di tengah persaingan yang semakin ketat, BUMD dituntut untuk memiliki daya saing agar mampu bertahan dan unggul menghadapi kompetitor.

"Agar BUMD dapat berfungsi secara optimal maka diperlukan etos kerja yang tinggi. Sifat dinamis dan tidak birokratis, efisien dan efektif, orientasi pada pasar, kemudian reputasi yang baik, profesionalisme, serta pengurangan intervensi negatif terhadap BUMD," ucapnya. (Ykb/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya