Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PENELITI Pusat Studi Anti Korupsi (Saksi) Universitas Mulawarman, Kalimantan Timur, Herdiansyah Hamzah, berharap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dapat buka-bukaan soal praktik korupsi Pertamina terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang. Harapan itu disampaikan mengingat Ahok saat ini sedang diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejaksaan Agung, Kamis (13/3).
"Silakan Ahok menyampaikan apa yang dia ketahui pada saat proses pemeriksaan di Kejagung. Sampaikan saja semuanya di situ," ujar Herdiansyah kepada Media Indonesia.
Ia juga mengharapkan kesaksian Ahok itu disertakan dengan bukti-bukti yang bermanfaat selama proses penyidikan. Sebab, signifikansi pemeriksaan Ahok ditentukan oleh berpengaruh tidaknya bukti dan fakta yang diberikannya ke penyidik. Terlebih, lanjut Herdiansyah, Ahok selama ini hanya cuap-cuap saja soal dugaan korupsi Pertamina lewat tayangan siniar. Padahal, selama menjabat sebagai komisaris utama, Ahok dinilai dapat melaporkan kejanggalan yang terjadi di perusahaan pelat merah itu ke aparat penegak hukum (APH).
"Persoalannya, Ahok ke mana saja selama ini? Kenapa baru sekarang cuap-cuap?" kata Herdiansyah.
Saat tiba di Kompleks Kejagung, Ahok menyebut sangat senang dimintai keteranganya oleh penyidik. "Kita sebetulnya secara struktur kan subholding, tapi tentu saya sangat senang bisa membantu kejaksaan. Apa yang saya tahu akan saya sampaikan," akunya.
Penyidik JAM-Pidsus sendiri sudah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (persero), sub holding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) adalah pada 2018 sampai 2023. Berdasarkan hitungan sementara, kerugian keuangan negara yang timbul akibat praktik tersebut mencapai Rp193,7 triliun. (E-3)
Rangkaian acara pesta rakyat digelar di Tangerang, Banten, pada 23–24 Agustus 2025 untuk memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina.
Salah satu program unggulan yang diterapkan di Desa Tablolong, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang bernama Nona Nori, yang fokus pada pengelolaan potensi lokal berbasis rumput laut.
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Ahok bertemu Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Rabu (20/8) sore. Salah satu pembahasan dari pertemuan tersebut yakni mengenai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Pembangunan hybrid warehouse di komplek pergudangan yang menggabungkan kantor, hunian, dan gudang dalam satu lokasi menjadi peluang investasi baru saat ini.
Sebagaimana diketahui kasus dugaan korupsi ini berpotensi merugikan negara sebesar Rp649,89 miliar.
Pemeriksaan Ahok dilakukan guna melengkapi petunjuk dari jaksa penuntut umum (JPU).
Kortas Tipikor Polri melanjutkan pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan lahan rusun di Cengkareng, Jakarta Barat. Penyidik Polri menemukan bukti baru terkait rasuah tersebut.
SEBANYAK 550 foto hasil jepretan Mohammad Guntur Soekarnoputra dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Berlangsung 7 – 13 Juni 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved