Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jajaran Selebritas Masuk Lingkaran Kabinet Merah Putih Dipertanyakan

Tri Subarkah
12/2/2025 11:05
Jajaran Selebritas Masuk Lingkaran Kabinet Merah Putih Dipertanyakan
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin (kiri) usai melantik Deddy Corbuzier (kanan) sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Selasa (11/2/2025) .(Antara/HO-Tangkapan layar akun Instagram @dc.kemhan)

SOSOK Deddy Corbuzier menambah panjang deretan pesoshor yang masuk dalam lingkaran Kabinet Merah Putih. Deddy resmi dilantik sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan pada Selasa (11/2).

Sebelumnya pada pertengahan Januari, aktris sekaligus model Raline Shah juga diangkat menjadi Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Global.

Dua figur publik yang lebih dulu mendapat predikat pejabat publik di kabinet Presiden Prabowo Subianto adalah Raffi Ahmad sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni serta Yovie Widianto sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif.

Selain tidak pernah terjadi dalam pemerintahan sebelumnya, fenomena pengangkatan artis sebagai pejabat publik dinilai tertutup, tidak transparan, dan jauh dari akuntabel. Demikian disampaikan pengajar hukum tata negara pada Universitas Indonesia sekaligus anggota Dewan Pembina Perludem, Titi Anggaraini.

"Tidak ada penjelasan rasionalitas di balik kebijakan mengangkat mereka sebagai staf ahli ataupun staf khusus, termasuk menjelaskan apa yang menjadi dasar pertimbangan serta insentif seperti apa yang akan diperoleh dari keberadaan mereka pada posisi itu," kata Titi kepada Media Indonesia, Rabu (12/2).

Ia juga menyoroti bahwa kompetensi para selebriti yang diangkat sebagai pejabat negara tidak memiliki relasi dengan jabatan yang diemban. Bagi Titi, stigma bahwa mereka mendapatkan jabatan itu karena faktor popularitas dan turut membantu memenangkan Prabowo dalam Pilpres 2024 pada akhirnya tidak dapat dipisahkan.

"Publik tidak teryakinkan bahwa mereka kelak akan memprioritaskan jabatan atau amanat barunya daripada profesi keartisan mereka," ujar Titi.

"Sebab mereka diasosiasikan sudah punya segalanya, mengapa masih juga menjamah arena yang membutuhkan loyalitas dan konsentrasi utama untuk kepentingan dan urusan publik?" pungkasnya. (Tri/J-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya