Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Prabowo Evaluasi PSN, Pengamat: Ingin Dikenang Mandiri tanpa Bayang-Bayang Jokowi

Rahmatul Fajri
22/1/2025 16:56
Prabowo Evaluasi PSN, Pengamat: Ingin Dikenang Mandiri tanpa Bayang-Bayang Jokowi
Presiden Prabowo Subianto (kedua kiri) bersama putranya Didit Hadiprasetyo (kiri) mengantar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (kanan) usai pertemuan(ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

DIREKTUR Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai ada sejumlah pertimbangan bagi Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi proyek strategis nasional (PSN). Ia mengatakan dari sisi kebijakan, Prabowo menilai negara terlalu boros untuk proyek yang tidak perlu dan kurang berdampak pada masyarakat secara signifikan. Sehingga, perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan agar proyek dapat bermanfaat bagi masyarakat sekaligus menghemat anggaran.

Sedangkan dari sisi politis, Dedi menilai langkah Presiden Prabowo melakukan evaluasi agar terlihat mandiri dalam menjalankan pemerintahan tanpa bayang-bayang Presiden ke-7 Joko Widodo

"Prabowo tentu menginginkan agar pemerintahannya dikenang sebagai pemerintahan yang mandiri, tanpa bayang-bayang Jokowi. Evaluasi proyek strategis nasional lekat dengan kebijakan Jokowi, sehingga upaya lakukan koreksi bisa diartikan juga sebagai upaya lepas dari intervensi Jokowi," kata Dedi, kepada Media Indonesia, Rabu (22/1).

Dedi menilai upaya Prabowo dalam lepas dari bayang-bayang Jokowi merupakan langkah yang tepat. Menurutnya, kalau Jokowi masih mempunyai pengaruh akan mengganggu kedaulatan Prabowo sebagai presiden. 

"Prabowo ingin pinggirkan peran Jokowi, dan memang seharusnya Jokowi tidak perlu lagi membayangi Prabowo, misalnya kasus terbaru soal pagar di laut Banten, sudah terkesan ada perbedaan pandangan antara Prabowo dengan menteri kelautan, di mana publik tahu jika menteri kelautan adalah representasi Jokowi. Jokowi seharusnya tidak lagi punya pengaruh, karena mengkhawatirkan jika Jokowi masih dianggap, ini bisa ganggu kedaulatan presiden," katanya. (Faj/M-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya