Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto menyerukan para hakim agung di seluruh Tanah Air untuk menjauhi gaya hedonis dan menerapkan hidup sederhana untuk menjadi contoh bagi masyarakat dan terhindar dari praktik korupsi.
“Masalah kesederhanaan memang harus dimulai dari pimpinan Mahkamah Agung, pimpinan badan peradilan dan itu memang jadi SOP kita,” kata Sunarto kepada awak Media dalam Refleksi Akhir Tahun 2024 di Gedung Mahkamah Agung pada Jumat (27/12).
Sunarto juga menghimbau agar hakim agung tak perlu mendapat perjamuan dan perlakuan eksklusif saat sedang kunjungan kerja ke daerah. Ia meminta agar para hakim tak diberi oleh-oleh hingga tidak dibukakan ruang VIP di bandara.
“Kami kalau ke daerah sudah menyampaikan bahwa tidak perlu dijamu karena kami sudah punya surat tugas dan uang harian yang diberikan oleh negara untuk dipakai makan, jadi bukan untuk dibawa apalahi diberikan kepada keluarga,” ujarnya.
“Itulah standar yang kita gunakan, tidak ada oleh-oleh, tidak ada traktiran, tidak dibukakan VIP room di bandara, tidak ada,” tambahnya.
Lebih lanjut, Sunarto menjelaskan bahwa penerapan gaya hidup sederhana, perlu dilakukan terlebih dahulu oleh unsur pimpinan MA hingga pimpinan badan peradilan di daerah.
“Kita harus memulai dari yang terkecil, kita benahi terlebih dahulu dimulai dari diri sendiri, yang kecil-kecil kita benahi, tidak mungkin kita benahi yang besar kalau yang kecil tidak mampu kita selesaikan,” tandasnya. (DEV/P-2)
Sunarto menyoroti hakim yang mengenakan barang dengan jenama mewah, seperti Louis Vuitton, Bally, sampai mobil Porsche. Padahal, gaji para hakim hanya berkisar Rp20 jutaan.
Sunarto menyampaikan bahwa kebijakan mutasi dan promosi yang dijalankan pekan lalu sepenuhnya berbasis pada data, bukan perasaan atau kedekatan personal.
Reformasi peradilan tentu menjadi tanggung jawab yang harus serius dilakukan. Jangan sekadar seperti tiba masa, tiba akal.
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, membeberkan agenda tersebut merupakan rangkaian dari Laporan Tahunan Mahkamah Agung (MA) Tahun 2025.
Ketua Mahkamah Agung Sunarto mengatakan bahwa pihaknya menerbitkan izin dispensasi untuk bersidang dengan hakim tunggal di pengadilan negeri (PN) guna mengatasi kekurangan jumlah hakim.
Hatta meyakini Harun cuma pura-pura mengenalnya. Dia menduga namanya dijual oleh buronan yang penangkapannya paling ditunggu itu.
Pengawas misterius tersebut akan ditugaskan secara acak untuk mengawasi pengadilan umum, pengadilan agama, pengadilan tata usaha negara tugaskan hingga pengadilan militer.
Pernyataan ini merespons pernyataan Ketua Mahkamah Agung Sunarto yang sebelumnya menyindir keras gaya hidup mewah sebagian hakim.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dalam situs resmi Mahkamah Agung, acara laporan tahunan 2024 ini mengusung tema "Dengan Integritas, Peradilan Berkualitas".
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved