Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan para pendemo yang meminta pengusutan tuntas tersangka kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku. Lembaga Antikorupsi mengingatkan terdapat ancaman pidana bila pendemo berbuat anarkis.
"Kami juga berharap masyarakat yang menyampaikan aspirasi tersebut untuk bisa menyampaikan secara baik, tidak melakukan vandalisme, tidak melakukan pengerusakan. Karena itu juga bisa akan menjadi sebuah tindakan pidana tersendiri yang bisa dikenakan," kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, hari ini.
Tessa memahami bahwa kebebasan menyampaikan pendapat merupakan hak setiap warga negara dan dilindungi undang-undang. Namun, aksi itu harus dilakukan secara bijak.
"Kami berharap para masyarakat yang menyampaikan aspirasi ini juga bsa datang dengan baik, pulang dengan baik, tidak ada yang terluka tidak ada yang rusak," ucap Tessa.
Tessa menekankan bahwa KPK akan menuntaskan berbagai kasus. Berbagai aspirasi masyarakat agar Lembaga Antirasuah segera menuntaskan kasus yang mandek juga didengarkan.
"KPK dalam hal ini melalui saya juga mendukung aspirasi, mendorong KPK untuk menuntaskan berbagai macam perkara yang mungkin belum selesai," ujar Tessa.
Berdasarkan pantauan di lapangan, aksi lempar batu dan tanah ini terjadi setelah demonstrasi akan berakhir sekitar pukul 16.30 WIB. Polisi yang berjaga bahkan sempat menggunakan tameng untuk berlindung dari lemparan.
Aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 14.00 WIB. Sejumlah massa terlihat hadir membawa atribut seperti bendera dan spanduk yang berisi berbagai tuntutan.
Pada awalnya, demonstrasi berlangsung damai. Para orator secara bergantian menyampaikan aspirasi dari atas mobil komando, diselingi dengan nyanyian lagu-lagu perjuangan yang menggugah semangat.
Namun, situasi mulai memanas ketika beberapa peserta aksi menyalakan flare yang telah mereka siapkan. Ketegangan meningkat saat sejumlah massa melempari Gedung Merah Putih KPK dengan berbagai benda seperti botol, tanah, dan batu.
Selain itu, beberapa peserta aksi melakukan vandalisme dengan mencoret-coret dinding di depan Gedung KPK. Coretan tersebut berisi makian, salah satunya bertuliskan "kandang babi." (P-2)
Hal itu terjadi ketika mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya bersamaan dengan agenda pelantikan anggota DPRD Kota Tasikmalaya periode 2024-2029.
RAPAT pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta tingkat provinsi sempat diwarnai aksi demonstrasi.
Tukin ini merupakan bagian dari isu kesejahteraan para dosen dan diharapkan nantinya pemerintah bisa menganggarkan untuk semua dosen.
SEJUMLAH elemen masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa di 17 titik lokasi di wilayah Jakarta. Sebanyak 3.739 personel gabungan disiagakan untuk melakukan pengamanan.
Petugas juga telah memasang kawat berduri agar pergerakan massa terbatas. Water barrier warna oranye pun ditempatkan petugas sebagai tambahan pengamanan di ujung Jalan Medan Merdeka Barat.
Ahmad Yani, sempat menemui massa aksi ojek online (ojol) yang berdemo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Namun, pertemuan itu ditolak oleh massa aksi.
WAKIL Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata, memberikan tanggapan terkait sayembara Rp8 miliar untuk menangkap buronan kasus korupsi, Harun Masiku.
KPK dikabarkan akan memanggil mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly terkait kasus Harun Masiku.
Berdasarkan sejumlah informasi, mantan menkumham itu bakal dimintai keterangan soal perkara buronan Harun Masiku.
Tessa membantah politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu baru dipanggil karena sudah tidak lagi menjabat menteri.
Penyidik KPK diminta fokus mencari Harun Masiku secara sunyi dan diam-diam sehingga progres pencarian buronan tersebut tidak bisa dibaca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved