Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Respons DPR soal Identitas Pegawai Komdigi yang Terlibat Judi Online Belum Diungkap

Yakub Pratama Wijayaatmaja
06/11/2024 14:01
Respons DPR soal Identitas Pegawai Komdigi yang Terlibat Judi Online Belum Diungkap
Anggota kepolisian berpakaian sipil menggeledah ruang kerja yang diduga menjadi kantor pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang terlibat judi online di ruko Galaxy, Jaka Setia, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024).(ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah)

POLISI masih belum juga mengungkap secara lengkap identitas 15 tersangka kasus judi online yang melibatkan pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). 11 tersangka diantaranya adalah pegawai Kementerian Komdigi.

Merespons itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menilai belum dibongkarbya identitas para pelaku karena polisi masih menunggu momen. 

“Mungkin menunggu momen kali, karena polisi jangan sampai menginisialkan nama, tapi belum pada kepastian hukum yang jelas. Mereka polisi juga hati-hati, karena kalau sudah memunculkan nama itu adalah mutlak,” tegas Sahroni, Rabu (6/11). 

“Tapi kan sekarang pengen ngumpulin supaya inisialnya tertutup, karena untuk menyambangi dengan tindak pidana yang lain, orang-orangnya ya terutama,” ujarnya.

Sebelumnya, Sahroni merespons adanya desakan dari masyarakat dan pegiat antikorupsi untuk memeriksa mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

Hal itu lantaran masalah judi online di Tanah Air semakin meningkat. Pasalnya, jumlah oknum pegawai Kementerian Komunikasi Digitan (Menkomdigi) yang terlibat dalam kasus judi online terus bertambah. Terkini, ada 16 tersangka yang terjerat jadi beking judol. 

“Dengan Menteri sebelumnya kan bisa saja 
orang menduga-duga, berarti lalai, bisa saja,” ungkap Sahroni di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11). 

“Tapi kan bisa saja dia enggak tahu sama sekali. Kayak misalnya tadi, seribu penutupan website. Ternyata seribu ini bukan yang utama,” tambahnya.(P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya