Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

CSIS: 100 Hari Pertama Kabinet Prabowo Akan Berkutat soal Administrasi Kementerian

Mohamad Farhan Zhuhri
25/10/2024 14:29
CSIS: 100 Hari Pertama Kabinet Prabowo Akan Berkutat soal Administrasi Kementerian
KEBINET GEMUK PERSULIT KEBIJAKAN PEMERINTAH: Direktur Esekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri (tengah) didampingi peneliti Departemen Ekonomi Adinova Fauri (kiri) dan Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial A(MI/Susanto)

CENTRE for Strategic and International Studies (CSIS) menilai 100 hari hingga satu tahun masa kerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka hanya berkutat persoalan administrasi. Pernyataan itu mengomentari soal gemuknya kabinet Merah Putih

"Beberapa masyarakat kalangan mungkin menyadari lebih besarnya kabinet yang dibentuk, banyaknya kementerian lembaga yang baru pasti ada implikasi. Yaitu implikasi administratif sifatnya," ujar peniliti CSIS Adinova Fauri di Jakarta Pusat, Jumat (25/10).

Menurut Adinova, masyarakat belum bisa  mendapatkan hasil yang diinginkan dari pemerintahan Prabowo dalam waktu dekat. Ia mengatakan, masyarakat harus mengetahui pondasi program pemerintahan Prabowo dengan memilki kabinet yang gemuk seperti saat ini. 

"Kalau kita sebagai masyarakat, mungkin kalau masyarakat awam, mungkin perlu ada penagihan juga gitu ya. Paling tidak desain dari program yang dibangun itu sudah harus ada fondasinya," jelasnya. 

Lebihi lanjut, Adinova menjelaskan hal yang paling mudah dilakukan masyarakat yakni mengawasi program makan siang bergizi gratis yang menjadi jualan Prabowo-Gibran sejak kampanye Pilpres Februari lalu. 

"Jadi tentu masyarakat berhak untuk menuntut, paling tidak sudah ada fondasinya gitu ya," jelasnya. 

"Apalagi kalau tidak salah, di 100 hari pertama Pak Prabowo ini akan dianggarkan Rp70 triliun untuk makan bergizi gratis," imbuh Adinova. 

Ia mengatakan, kendati sudah ada rencana program itu akan berjalan, masyarakat tidak akan bisa langsung berekspektasi banyak, khususnya pada hasil dari program yang akan dijalankan itu. 

"Tapi kita perlu lihat gitu ya, apakah memang ini sudah ada fondasi yang jelas, program-programnya, kewenangan yang sudah jelas atau seperti apa gitu ya. Kalau untuk langsung ekspektasi kepada hasil saya rasa belum. Karena akan lebih banyak berputat pada isu administrasi," pungkasnya. (P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya