Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA DPP PDIP Puan Maharani merespons ihwal rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan itu dikabarkan sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.
"Insya Allah," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Puan belum mengungkap waktu pasti pertemuan tersebut. Ketua DPR itu meminta bersabar.
Baca juga : Wacana Pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati, Ini Kata Puan Maharani
"Ya nanti kalau sudah pada waktunya teman-teman media pasti juga pada tahu," ucap Puan.
Dia juga belum mengungkap hal yang akan dibahas dari pertemuan itu nantinya. "Ya banyak lah. Kalau sudah bertemu pasti pembahasannya banyak kan," ujar Puan.
Sebelumnya, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Ketua Umum Gerindra sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saling mengirim salam.
Hal tersebut disampaikan Muzani ketika ditanya apakah ada upaya pendekatan yang dilakukan Gerindra untuk mengajak PDIP masuk ke pemerintahan Prabowo-Gibran saat dirinya bertemu Megawati.
Muzani tak menjawab apakah saling lempar salam itu adalah sinyal baik PDIP akan bergabung ke pemerintahan. (P-5)
Partai akan menyiapkan kader internal yang dinilai layak maju pada pilkada
Nota kesepahaman sudah dilakukan Partai NasDem dan Gerindra. Mereka masih membuka kesempatan bagi partai lain jika ingin bergabung.
Dengan koalisi ini, kedua partai berupaya membangun Kota Tasikmalaya bersama-sama
Komposisi calon anggota dewan yang terpilih masih didominasi wajah lama dengan perbandingan 27 orang anggota DPRD periode 2019-2024 dan sisanya 23 orang merupakan wajah-wajah baru.
Mereka menilai Dhani muncul tanpa melalui proses penjaringan yang telah dilakukan DPC Gerindra Kota Bandung
Optimisme itu tak terlepas dari efek dilantiknya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Akankah ancaman terkini senasib dengan ancaman-ancaman sebelumnya? Bukan janji tapi sekadar basa-basi? Jika benar dia akan merombak kabinet, siapa saja yang bakal diganti?
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Betulkah usaha mengawut-awut PDIP makin gencar dilakukan seiring dengan langkah maju KPK menangani kasus Hasto? Siapa yang melakukannya?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved