Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
WAKIL Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, mengungkapkan bahwa kasus kematian seorang gadis bernama Mega Ekatni memiliki kemiripan dengan kasus 'Vina' di Jawa Barat. Hal ini ditemukan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kalimantan Tengah. Polisi didesak untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kami mendesak kepolisian untuk segera menemukan pelaku dan menyelesaikan kasus dugaan pembunuhan yang mirip dengan kasus Vina itu," kata Pangeran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/7).
Pangeran menekankan bahwa kepolisian harus serius menangani kasus ini, dengan mengungkap pelaku dan motifnya secara menyeluruh.
Baca juga : 7 Terpidana Kasus Vina dan Eky Berencana Ajukan PK ke MA
"Investigasi harus dilakukan secara cepat dan tepat agar tidak ada kasus salah tangkap lagi seperti kasus Vina," tegas Pangeran.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menegaskan bahwa DPR berkomitmen mengawal kasus ini hingga selesai. Dia berharap kasus serupa Vina tidak terulang lagi.
"Kita kawal kasus Mega Ekatni agar tidak ada Vina-Vina lainnya yang tewas dan sulit untuk diusut,“ ucap Pangeran.
Baca juga : Penanganan Kasus Vina Cirebon Makin Rumit, Apakah Akibat No Viral, No Justice?
Mega ditemukan tewas terbakar bersama sepeda motornya di Kompleks Bumi Perkemahan Bangi Wao, Kelurahan Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada Selasa, 9 Juli 2024. Sebelum tewas, gadis berusia 18 tahun itu sempat menelepon ibunya meminta tolong.
Ibunya kemudian mencari Mega yang baru lulus SMA itu, namun korban sudah terbakar bersama motornya. Mayat Mega ditemukan terlilit selang dan barang-barang berharga miliknya hilang.
Sebelum meninggalkan rumah, Mega berpamitan kepada ibunya untuk menjemput seseorang di Bumi Perkemahan Bangi Wao yang berjarak tak jauh dari rumah.
Mega diduga menjadi korban pembunuhan, tetapi pelaku pembunuhan tragis itu belum diketahui. (Z-10)
Kemudian, terdakwa menghampiri korban untuk meminta sebatang rokok dan dijawab korban tidak ada.
PELAKU AS, 21, membunuh atasannya yang merupakan bos sembako berinisial ALS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, karena tersinggung dengan perkataan korban.
POLISI mengungkap motif di balik pembunuhan tragis yang terjadi di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Pelaku dan barang bukti telah dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pemeriksaan intensif terkait motif dari kejahatan tersebut.
POLISI menangkap pelaku pembunuhan terhadap bos sembako berinisial AS, 64, di Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Polisi masih menyelidiki penemuan mayat pemilik toko sembako berinisial AS, berusia 64 tahun, di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Dua saksi itu merupakan pihak swasta yakni Jodi Pradana Putra (JPP) dan Bagus Wahyudyono (BW). Budi enggan memerinci nama legislator tersangka.
ANGGOTA DPR RI periode 2024-2029 Musthofa mengingatkan fungsi kerja anggota dewan harus mendengarkan dan memperjuangkan berbagai kepentingan masyarakat.
Sebanyak 19.025 legislator terpilih sudah menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per tanggal 2 September 2024.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memilih untuk tidak mengungkap identitas dua anggota DPR yang diduga terlibat dalam perjudian online, termasuk dari komisinya.
WAKIL Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khaerul Saleh menyebut ada 82 orang anggofa DPR RI yang terlibat judi online.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved