Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
WAKIL Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, mengungkapkan bahwa kasus kematian seorang gadis bernama Mega Ekatni memiliki kemiripan dengan kasus 'Vina' di Jawa Barat. Hal ini ditemukan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kalimantan Tengah. Polisi didesak untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
"Kami mendesak kepolisian untuk segera menemukan pelaku dan menyelesaikan kasus dugaan pembunuhan yang mirip dengan kasus Vina itu," kata Pangeran dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/7).
Pangeran menekankan bahwa kepolisian harus serius menangani kasus ini, dengan mengungkap pelaku dan motifnya secara menyeluruh.
Baca juga : 7 Terpidana Kasus Vina dan Eky Berencana Ajukan PK ke MA
"Investigasi harus dilakukan secara cepat dan tepat agar tidak ada kasus salah tangkap lagi seperti kasus Vina," tegas Pangeran.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut menegaskan bahwa DPR berkomitmen mengawal kasus ini hingga selesai. Dia berharap kasus serupa Vina tidak terulang lagi.
"Kita kawal kasus Mega Ekatni agar tidak ada Vina-Vina lainnya yang tewas dan sulit untuk diusut,“ ucap Pangeran.
Baca juga : Penanganan Kasus Vina Cirebon Makin Rumit, Apakah Akibat No Viral, No Justice?
Mega ditemukan tewas terbakar bersama sepeda motornya di Kompleks Bumi Perkemahan Bangi Wao, Kelurahan Tamiang Layang, Kalimantan Tengah, pada Selasa, 9 Juli 2024. Sebelum tewas, gadis berusia 18 tahun itu sempat menelepon ibunya meminta tolong.
Ibunya kemudian mencari Mega yang baru lulus SMA itu, namun korban sudah terbakar bersama motornya. Mayat Mega ditemukan terlilit selang dan barang-barang berharga miliknya hilang.
Sebelum meninggalkan rumah, Mega berpamitan kepada ibunya untuk menjemput seseorang di Bumi Perkemahan Bangi Wao yang berjarak tak jauh dari rumah.
Mega diduga menjadi korban pembunuhan, tetapi pelaku pembunuhan tragis itu belum diketahui. (Z-10)
Pemerintahan Donald Trump merilis ratusan ribu dokumen terkait pembunuhan Martin Luther King Jr. demi transparansi sejarah.
Berikut sejumlah fakta dari hasil penyidikan dan keterangan polisi.terkait pembunuhan sadis terhadap seorang perempuan muda berinisial APSD, 22, di Cisauk, Kabupaten Tangerang,
Peristiwa ini bermula pada pukul 23.40 WIB saat tim opsnal mendapat laporan adanya korban yang ditemukan dalam kondisi tergeletak dan penuh darah di trotoar
Korban ditemukan tak bernyawa di dasar kolam renang.
Korban lebih dulu memukul dan menendang hingga pelaku terjatuh, namun saat itu pelaku sudah menggenggam pisau.
PENYEBAB tewasnya diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berinisial ADP, 39, dengan kondisi kepala terlilit lakban di kamar kos di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, masih terus diselidiki.
Vance Luther Boelter didakwa membunuh legislator Melissa Hortman dan penembakan terhadap senator negara bagian Minnesota, John Hoffman.
Dua saksi itu merupakan pihak swasta yakni Jodi Pradana Putra (JPP) dan Bagus Wahyudyono (BW). Budi enggan memerinci nama legislator tersangka.
ANGGOTA DPR RI periode 2024-2029 Musthofa mengingatkan fungsi kerja anggota dewan harus mendengarkan dan memperjuangkan berbagai kepentingan masyarakat.
Sebanyak 19.025 legislator terpilih sudah menyerahkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) per tanggal 2 September 2024.
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memilih untuk tidak mengungkap identitas dua anggota DPR yang diduga terlibat dalam perjudian online, termasuk dari komisinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved