Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PIHAK kepolisian dari Ditreskrimum Polda Jawa Barat dan Sat Reskrim Polres Kota Cirebon masih terus mendalami kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eki yang terjadi delapan tahun lalu. Setelah berhasil menangkap salah satu dari tiga tersangka yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), polisi kini fokus mencari barang bukti tambahan yang dapat menguatkan peran Pegi Setiawan Alias Perong, yang diduga sebagai otak di balik pembunuhan sadis tersebut.
Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa meskipun Pegi telah berhasil ditangkap, proses penyelidikan belum berakhir.
"Kami terus menggali informasi dan mencari bukti-bukti yang bisa memperjelas peran Pegi dalam kasus ini. Setiap petunjuk baru sangat berarti untuk memperkuat kasus ini di pengadilan," ujarnya.
Baca juga : Rumah Pegi Setiawan, Pembunuh Vina Cirebon, Digeledah
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait peran spesifik Pegi dalam kasus ini. Namun, mereka meyakini bahwa Pegi memainkan peran kunci dan terus bekerja keras untuk mengumpulkan semua bukti yang dibutuhkan.
Selain itu, dua tersangka lainnya yang masih buron juga menjadi fokus utama kepolisian. Mereka telah menyebarkan informasi tentang kedua DPO ini ke seluruh Indonesia dan bekerja sama dengan berbagai satuan kepolisian untuk menangkap mereka. Masyarakat juga diminta untuk melaporkan jika mengetahui keberadaan para tersangka.
Dalam perkembangan terbaru, polisi masih dalam tahap pengumpulan dan analisis bukti.
"Penyelidikan masih berlangsung dan kami akan terus memantau serta memberikan informasi terbaru kepada publik," kata Faizal.
Polisi berharap dengan penangkapan Pegi Alias Perong dan bantuan masyarakat, kasus pembunuhan Vina dan Eki ini bisa segera menemukan titik terang dan para pelaku dapat diadili sesuai hukum yang berlaku. (Z-10)
Pemusnahan barang bukti diharapkan menjadi peringatan terutama bagi para pelaku lain.
Pj Bupati Garut mengajak masyarakat berperan aktif terutama menjaga dan membersihkan Kabupaten Garut dari hal-hal tindak pidana yang dapat menimbulkan keresahan bagi masyarakat.
Satgas Antimafia bola Polri mengirimkan empat tersangka dan barang bukti kasus situs judi online SBOTOP ke Jari Batam, hari ini.
DITTIPID Narkoba Bareskrim Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) memusnahkan 175,6 kilogram (kg) sabu, 300 butir ekstasi, dan 300 butir erimin5, dari tiga jaringan internasional.
Penyitaan ponsel setelah penyidik Polda Metro Jaya memeriksa Jerinx di wilayah Bali. Namun, kepolisian belum bisa merinci hasil pemeriksaan musisi tersebut.
Berbagai jenis barang bukti (BB) dari ratusan perkara yang berhasil diselesaikan atau yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkrah) dimusnahkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bogor
Kartini mengaku akan terus berjuang membela anaknya
Kompolnas menegaskan Polda Jawa Barat tidak menghapus dua nama tersangka, Andi dan Dani, dari daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Kompolnas menyatakan tidak ada kelalaian yang dilakukan oleh Kapolresta Cirebon dalam penanganan kasus pembunuhan Vina dan Rizky alias Eky tahun 2016.
Dalam praperadilan di PN Bandung, kuasa hukum Pegi Setiawan mengungkapkan ciri-ciri sosok dalam DPO terkait kasus pembunuhan Vina Cirebon berbeda dengan yang menjadi tersangka.
Hakim Tunggal PN Bandung, Eman Sulaeman, mengabulkan gugatan praperadilan Pegi Setiawan terkait penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon.
Pakar hukum pidana dari Universitas Brawijaya, Fachrizal Afandi, menyatakan Pegi Setiawan berhak mengajukan ganti rugi kepada Polda Jawa Barat setelah keputusan praperadilan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved