Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PDI Perjuangan dinilai rugi dua kali jika menarik menteri-menterinya dari kabinet Presiden Joko Widodo. Kerugian pertama telah dialami saat Pilpres 2024 setelah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusungnya kalah.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menjelaskan, kerugian kedua yang dialami PDI Perjuangan jika keluar dari kabinet adalah hilangnya sumber daya finansial dari kementerian yang dipimpin kader mereka.
"Kalau mundur, kalah dua kali, rugi dua kali. Di pilpres kalah, di kabinet pun hilang sumber-sumber kekuatan finansial," katanya kepada Media Indonesia, Jumat (26/4).
Baca juga : Jokowi Tegaskan tidak Ikut Kampanye, Cak Imin: Buktikan
Dalam kurun waktu enam bulan sampai pemerintahan Presiden Jokowi berakhir, Ujang menilai penarikan menteri mungkin saja dilakukan oleh PDI Perjuangan. Namun, ia ragu partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu bakal menarik para menteri.
Setidaknya, ada lima menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini. Mereka adalah Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.
PDI Perjuangan juga memiliki satu wakil menteri, yakni John Wempi Wetipo selaku Wakil Menteri Dalam Negeri.
Baca juga : Wapres Ma'ruf Amin Didorong Jadi Pemimpin Revolusi Gulingkan Jokowi
Ujang menilai, PDI Perjuangan tidak bakal menarik menteri dari kabinet Jokowi demi kebaikan roda pemerintah sampai Oktober mendatang. Baginya, jika ingin mengambil peran oposisi, PDI Perjuangan sebaiknya melakukan hal itu saat pemerintahan Prabowo Subianto.
"Kelihatannya demi kebaikan PDIP dan demi kebaikan pemerintahan Jokowi juga agar damai, aman. Agar Jokowi soft landing saat Oktober 2024," pungkasanya.
Terpisah, peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli berpendapat bahwa Jokowi memiliki hak untuk memberhentikan para menteri berlatar belakang PDI Perjuangan dari kabinet. Namun, itu tak bakal dilakukan Jokowi selama PDI Perjuangan tak menarik kadernya.
"Selama PDIP sendiri tidak menarik menteri-menterinya, Presiden Jokowi tidak akan memecatnya," terang Lili.
Menurut Lili, pemecatan menteri dari PDI Perjuangan oleh Jokowi akan membuat perang antara Jokowi dan PDI Perjuangans semakin terbuka. (Tri/Z-7)
Jokowi menanggapi rencana Pemerintah yang memutuskan lokasi peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2025 digelar di Jakarta bukan di IKN
Lebih lanjut, saat ini dia menilai bahwa anggaran yang ada saat ini lebih banyak difokuskan pada berbagai macam program prioritas Presiden Prabowo.
Jokowi menyatakan akan menghormati hasil Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Solo, termasuk jika putra bungsunya, Kaesang tidak terpilih kembali
PRESIDEN ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, angkat bicara menanggapi isu yang menyebut dirinya akan menjadi Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
PLH Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andy Budiman mengatakan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi akan membuka sesi diskusi pada Kongres PSI di Solo, Sabtu.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai tak ingin masuk dalam jebakan pendahulunya, Joko Widodo, soal megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Perayaan HUT ke-80 RI akan berlangsung di Jakarta
Megawati kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif
PARTISIPASI pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Padang tahun 2024 tercatat hanya 49 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KETUA PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebut Pilkada Serentak 2024 merupakan pertarungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Pentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang.
DINAMIKA politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian panas. Adanya pertemuan antara Joko Widodo dengan salah satu pasangan calon Pilkada Jakarta,
Elektabilitas Rido unggul dari kandidat lain karena pengaruh pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved