Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Megawati Ungkit Kembali Kekalahan Ganjar-Mahfud: Kok Bisa Ya?

Tri Subarkah
10/1/2025 16:21
Megawati Ungkit Kembali Kekalahan Ganjar-Mahfud: Kok Bisa Ya?
Ketua Umum PDIP saat perayaan HUT ke-52 PDIP bertema Satyam Eva Jayate, Api Perjuangan Nan tak Kunjung Padam di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).(MI/Tri Subarkah)

KETUA Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengeluarkan unek-unek yang terjadi selama tahun pemilu pada 2024. Ia kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

Unek-unek tersebut disampaikannya saat memberikan pidato politik dalam perayaan HUT ke-52 PDIP bertema Satyam Eva Jayate, Api Perjuangan Nan tak Kunjung Padam di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).

Ia mengaku, mulanya ingin menggelar acara HUT ke-52 PDIP secara besar-besaran. Sebab, Megawati yakin bahwa Ganjar-Mahfud bakal menang pada Pilpres 2024.

"Wih kok bisa kalah ya, udah gitu nomor tiga lagi, gile saya bilang. Ini rekayasa dari mana nih pelajarannya. Saya kepingin juga belajar kaya gituan," ujarnya.

Pilkada 2024

Selain itu, Megawati juga menyinggung sejumlah provinsi yang diproyeksi dimenangkan PDIP justru kalah pada Pilkada 2024. Di antara provinsi tersebut adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Utara.

"Terus aku tuh cuma mikir gini, kalau nanti saya bener-bener main silat banget, terus kalau ada apa-apa terus piye?," gumam Megawati.

Kendati demikian, ia legawa dengan hasil Pilkada 2024 tingkat provinsi. Pasalnya, Megawati masih meyakini dengan kehendak rakyat. Hasilnya, banyak Pilkada 2024 tingkat kabupaten/kota yang dimenangkan PDIP.

"Boleh liat, kabupaten/kota itulah yang membuat kita masih nomer satu," jelasnya.

Selanjutnya, Megawati juga menyinggung bahwa saat menjabat sebagai Presiden ke-5, ia berkontribusi dalam pemisahan Polri dari ABRI yang awalnya menjadi satu dengan TNI. Namun, ia mengaku prihatin dengan kondisi Polri saat ini yang justru dimanfaatkan oleh segelintir orang.

"Pak polisi dnegerin saya, setelah dibuat begini (dipisah), kenapa kamu dipergunakan bukan oleh republik ini, tapi dipergunakan oleh orang-perorang? Jawab saya kalau berani!" tegas Megawati.

"Ini memang dimainkan kan, bahwa, jangan deh bohongi saya, bahwa TSM ini berjalan, tapi kan semuanya mau menutupi. Sekarang saya buka aja," tandasnya. (P-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya