Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
STRATEGI Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) memantau pelaksanaan program makan siang dan susu gratis yang digadang Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka. Sampai saat ini sejumlah kementerian belum memberikan izin pengimporan produk olahan hewan.
“Berdasarkan rapat koordinasi antara Stranas PK, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Lembaga Nasional Singgel Window, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) ditemui sejumlah realita bahwa masih banyak perusahaan yang belum mendapatkan persetujuan impor produk olahan hewan,” kata Tenaga Ahli Penguatan Pengendalian Ekspor Impor Stranas PK Frida Rustiani melalui keterangan tertulis, Kamis (28/3).
Stranas PK menyarankan seluruh stakeholder terkait tidak menyepelekan tahapan pengimporan itu. Sebab, bisa menjadi ladang korupsi jika dimanfaatkan segelintir oknum.
Baca juga : KPK bakal Telaah Program Makan Siang dan Susu Gratis
“Sebagai upaya pencegahan korupsi dalam sektor impor, Stranas PK meminta diterapkannya satu rekomendasi impor untuk satu persetujuan impor untuk masa periode satu tahun,” ucap Frida.
Frida juga meminta transparansi data harus dilaksanakan dengan sungguh-sunggu dalam program tersebut. Kementerian terkait juga harus menyatukan regulasi.
“Terdapat perbedaan regulasi antara Kemendag dengan Kemendag terkait kuota impor yang saat ini tengah menerapkan prinsip neraca komoditas yang didorong oleh Stranas PK,” ujar Frida.
Baca juga : KPK Periksa Aziz Syamsuddin soal Aliran Uang Perkara Rita Widyasari
Frida menjelaskan Kemendag hanya mengizinkan satu rekomendasi untuk pemberian satu persetujuan impor. Sementara itu, Kementan membolehkan pengajuan rekomendasi untuk impor berkali-kali.
“Hal ini dinilai kurang efektif dan memiliki celah potensi praktik korupsi,” kata Frida.
Impor dinilai penting dalam program andalan Prabowo-Gibran tersebut. Sebab, kata Frida produksi sapi perah di Indonesia hanya mencukupi 20% dari total kebutuhan 4,4 juta ton dalam setahun. (Z-3)
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
SURPLUS perdagangan Indonesia April 2025 tercatat hanya sebesar US$160 juta, penurunan tajam dipicu lonjakan signifikan nilai impor nonmigas,
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
PRESIDEN RI Prabowo Subianto mengungkapkan besaran impor migas Indonesia bisa mencapai US$40 miliar per tahun.
Batas minimum tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 25% memberikan karpet merah bagi produk-produk impor.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memandang nilai perdagangan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) berpotensi menembus US$120 miliar.
Badan Gizi Nasional (BGN) berjanji akan melakukan pengawasan bersama dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).
Di Konawe Utara, susu dan makan bergizi gratis dibagikan pada pelajar di kawasan lingkar tambang di Desa Puusuli, Kecamatan Andowia,
Hasan menyebut secara keseluruhan pemerintah telah menganggarkan pelaksanaan makan bergizi gratis sebesar Rp71 triliun. Program ini akan dijalankan pada 2025.
Pada uji coba program di SDN 01 Manggarai yang bekerja sama dengan Bank DKI, peserta didik mendapatkan menu makanan terdiri dari nasi uduk, semur telur, tempe orek, sayur labu dan buah pisang.
Nevi Zuairina menegaskan pentingnya melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam program makan bergizi gratis.
Solusi yang diambil ialah mengimpor induk sapi hidup. Selanjutnya dilakukan inseminasi dengan harapan dapat mempercepat produksi susu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved