Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARA saksi peserta Pemilu 2024 menghujani pertanyaan seputar Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) kepada Komisi Pemilihan Umum dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu 2024 di Kantor KPU RI, Jakarta, Rabu (28/2).
Saksi yang mewakili partai politik maupun pasangan calon presiden-wakil presiden itu menyoalkan masalah Sirekap yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat.
Saksi pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Al Munardir, misalnya, menyoalkan mengenai proses pengoreksian hitungan suara dalam Sirekap yang dilakukan oleh KPU tanpa melibatkan saksi peserta pemilu. Padahal, saksi turut menandatangani formulir C.Hasil palno saat berada di tempat pemungutan suara.
Baca juga : Tanpa Salinan di Kelurahan, PDIP Solo Curigai Hasil Rekapitulasi Pemilu 2024
"Di KPU ternyata salah karena persoalan upload. Dikoreksi oleh KPU RI, kita tidak dipanggil. Bagaimana kita membuktikan bahwa koreksinya Bapak-Bapak itu benar atau tidak? Ini problem psikologi kita," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari mengatakan yang dikoreksi bukan foto formulir C.Hasil plano yang diunggah petugas KPPS ke Sirekap.
Ia menjelaskan, foto C.Hasil plano tersebut tetap ditampilkan apa adanya pada Sirekap. Adapun yang dikoreksi oleh pihak KPU hanyalah kesalahan pada konversi pembacaan hitungan perolehan suara dari C.Hasil plano ke Sirekap.
Baca juga : Sirekap KPU Ngadat, Rekapitulasi Suara Pemilu di Gresik Molor
"Hasil pembacaannya (menjadi) anomali, itu yang kemudian kalau tidak sama atau tidak cocok dengan hasil unggahan yang ada tanda tangan saksi (C.Hasil plano), maka yang kita koreksi yang bagian ininya (konversi di Sirekap)," terang Hasyim.
Menurutnya, pengoreksian hasil pembacaan pada Sirekap adalah untuk keperluan publikasi. Kendati demikian, Hasyim menegaskan proses rekapitulasi resmi berjenjang secara manual yang dilakukan KPU tetap merujuk pada hard copy formulir C.Hasil plano.
Dalam forum yang sama, saksi dari pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Mirza Zulkarnain, menuntut transaparansi Sirekap melalui proses audit. Baginya, kekhawatiran terkait penurunan perolehan suara terjadi pada Sirekap.
Baca juga : Bawaslu Surati KPU Tiga Kali Soal Sirekap, Apa Isinya?
"Banyak teman-teman saya juga dari paslon nomor 1, dari koalisi pendukung, jadi gila suaranya itu. Dari 20 ribu suara tinggal 500, dari 281 ribu suara jadi nol, itu akibat aplikasi Sirekap seolah-olah aplikasi tersebut bermain-main," katanya.
Hasyim menegaskan, proses penghitungan suara dilakukan secara berjenjang menggunakan formulir C.Hasil plano, bukan yang ada di dalam Sirekap. Jika hasil konversi pada Sirekap belum sinkron, proses rekapitulasi tetap menggunakan formulir C.Hasil plano.
Proses rekapitulasi nasional sendiri dimulai dengan penghitungan suara dari panitia pemilihan luar negeri (PPLN). (Z-5)
Sampai saat ini belum ada PPK yang menyelesaikan rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024. KPU terus melakukan monitoring ke semua wilayah.
Pleno tingkat kabupaten dilaksanakan seusai selesainya pleno di tingkat kecamatan atau Panitia Pemilihan Kecamatan
Masih ada 17 Kecamatan lagi yang tengah dilakukan proses pengitungan suara
Hingga saat ini seluruh Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono masih menunggu keseluruhan hasil rekapitulasi.
KPU memfasilitasi dan KPU DKI tinggal menunggu surat yang menyatakan proses di pihaknya akan tetap sah
Pemantauan dilakukan guna memastikan suara masyarakat terhitung dengan benar dan proses pemilu berjalan sesuai dengan aturan berlaku.
Sebanyak 2.197 Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) akan mengawasi pungut hitung dan money politik di TPS saat hari pemungutan suara Pilkada Bangka Belitung berlangsung.
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang berlangsung pada Rabu, 27 November, melibatkan seluruh masyarakat Indonesia yang baru saja menggunakan hak pilihnya.
Berdasarkan data yang masuk dari Voxpol Center Research and Consulting, pasangan calon Gubernur nomor urut tiga, Pramono Anung dan Rano Karno, sementara memimpin.
CALON gubernur (cagub) Pilkada Jabar Dedi Mulyadi dan calon wakil gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan menang telak di lokasi Presiden Prabowo Subianto nyoblos.
PASANGAN Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Pilkada Sumut) nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan unggul telak dalam perolehan suara di TPs 44 Bakti Karya, Medan Johor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved