Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Suara NU Terpecah ke Prabowo, Ganjar, dan Anies

Tri Subarkah
20/1/2024 20:56
Suara NU Terpecah ke Prabowo, Ganjar, dan Anies
Puncak perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno,(Metro TV)

PUNCAK perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-78 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (20/1) tidak dapat dilihat sebagai bentuk dukungan penuh sayap organisasi NU itu kepada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Deklarasi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa terhadap Prabowo-Gibran dibayangi dengan acara istigasah belasan ribu anggota Muslimat NU yang dihadiri oleh istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, di Jatim Expo, Surabaya, pada Jumat (19/1)

"Bahkan acara di Surabaya itu dianggap saingan (harlah) di Jakarta. Jadi kira-kira 03 (Ganjar-Mahfud) juga ingin memberi sinyal bahwa mereka didukung oleh Muslimat. Artinya ada yang pecah juga," kata guru besar ilmu politik Universitas Airlangga Kacung Marijan kepada Media Indonesia.

Baca juga : Anies-Muhaimin Akan Berbagi Kantong Suara dengan Ganjar dan Prabowo

Muslimat NU diketahui berdiri sejak 29 Maret 1946. Perayaan harlah di hari ini atau kurang dari sebulan sebelum pemungutan suara Pemilu 2024 dinilai bermuatan politis. Kendati demikian, Kacung berpendapat percepatan itu masuk akal. Sebab, Maret mendatang sudah memasuki bulan puasa.

Di sisi lain, Kacung juga menilai politisasi Muslimat sebagai hal yang wajar. Ia menilai perayaan Harlah Muslimat NU ke-78 di Jakarta adalah upaya untuk memamerkan kekuatan organisasi tersebut yang memiliki massa besar

"Bahkan kekuatan Muslimat dalam sisi jumlah untuk mobilisasi lebih hebring dibandingkan dengan NU-nya. Soal motif politik, ya wajar saja, itu sangat bisa dipahami. Apalagi Ketua Muslimat (Khofifah) kan sudah declare dukung 02 (Praowo-Gibran)," pungkas Kacung.

Baca juga : Rekapitulasi Nasional, Prabowo-Gibran Raih Suara Tertinggi di Maluku

Sementara itu, meskipun Ketua Muslimat menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran, para kader Muslimat di akar rumput tetap setia mendukung pasangan Anies Baswedan-Gus Muhaimin Iskandar (AMIN). Hal itu terlihat ketika para anggota Muslimat NU Jawa Timur membuat video yang menampilkan video bersama ibu-ibu lainnya menyatakan dukungan pada AMIN di tengah-tengah peringatan harlah di GBK.

Untuk persoalan pilpres, mereka mengaku tidak ingin berkompromi dan diintervensi. Meski ketumnya menyatakan dukungan ke Prabowo-Gibran, tidak dengan para kader Muslimat di akar rumput. Mereka memilih berseberangan dengan Khofifah, dengan mendukung Paslon 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

“Kami Muslimat NU Jatim berharlah di GBK Jakarta. Tetapi kami semua, Muslimat NU Jatim siap memenangkan AMIN, Anies-Gus Muhaimian di 2024,” kata seorang ibu yang dijawab menang, menang, menang oleh ibu-ibu yang lain.

Baca juga : Sirekap Bikin Gaduh lagi, Hasil Pilpres TPS 09 Bungo Pasang Berubah

Hal serupa ternyata tidak hanya ditampilkan dalam satu potongan video saja. Ada video lain menampilkan suasana di dalam bus yang terisi penuh anggota Muslimat NU. Pesannya sama, mereka siap mensukseskan harlah Muslimat NU di GBK Jakarta dan siap memenangkan AMIN di pilpres 2024.

“Tetap setia, memenangkan Anies-Muhaimin, AMIN, menang, menang, menang,” teriaknya memimpin semua anggotanya. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya