Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETUA Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) konsisten mendengarkan langsung aspirasi warga di daerah di minggu ketiga masa kampanye. Ibas yang kembali maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) nomor urut 1 dari Partai Demokrat ini meninjau langsung hasil tani unggulan bawang merah di Panekan, Magetan, Jawa Timur.
Ibas yang saat itu didampingi sang istri, Aliya Baskoro Yudhoyono, menyampaikan bahwa ia mendapat keluhan dari masyarakat terkait harga-harga bahan pokok.
“Saya datang ke Desa Panekan ini dalam rangka memberikan semangat, motivasi, dan juga dukungan kepada para petani di Magetan, khususnya petani bawang. Kita tahu ibu-ibu, emak-emak, di Dapil Jawa Timur VII banyak menyampaikan aspirasi terkait dengan kebutuhan bahan pokok dan harga-harga sembako yang cukup tinggi, salah satunya ya bawang merah,” ujar Ibas melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (13/12).
Baca juga : Emak-emak Ngawi Kompak Berikan Dukungan ke Ibas
Ibas menyampaikan, harga bawang merah memang sempat anjlok, sehingga para petani tergusur, marah, kecewa, dan sedih harus merugi.
Baca juga : Ibas Ajak Kader Demokrat untuk Peduli dan Melayani Rakyat
“Ketika itu saya ingat sekali harganya sempat hingga 5.000 rupiah per kilogram,” tutur Ibas.
Akan tetapi, ia juga memperhatikan ada masa saat harga bawang merah melambung tinggi hingga menyentuh lebih dari Rp30.000 rupiah per kilo.
“Oleh karena itu, sebagai wakil rakyat, saya menerima aspirasi dari pedagang dan para pembeli. Dalam hal ini, saya mendorong agar terjadi stabilitas harga yang tepat, sehingga para petani tetap untung, harga produksinya bisa tercover, tetapi bagi pembeli pun tidak terlalu mahal, sehingga perlu ada solusi, salah satunya operasi pasar yang dilakukan pemerintah dan daerah,” terang Ibas.
Dari sisi produksi, Ibas anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Demokrat ini juga menyarankan agar produksi dalam negeri ditingkatkan. Ia mencontohkan seperti para petani yang ada di Demak yang juga mensuplai ke Magetan, para petani harus didorong dan bahkan mungkin dibantu pembiayaannya. Hal ini bertujuan agar hasil suplainya terus tersedia, sehingga harganya terkendali.
“Saran Mas Ibas, para kelompok tanam bawang, mari kita tingkatkan produksi tanam kita. Kalau kita tetap mengambil pasokan dari Demak, maka kita pastikan bahwa bawang dari Demak itu pun bisa bermanfaat di pasaran dan di Magetan, sehingga harga di pasar umum, di pasar rakyat, benar-benar sesuai dengan apa yang diinginkan rakyat,” tutur Ibas.
Ibas juga menjelaskan dirinya akan terus mengingatkan pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), hingga badan-badan lain seperti Badan Pangan Nasional, BULOG untuk untuk memastikan kestabilan harga.
“Khususnya di hari- hari besar, harga dapat lebih stabil,” imbuhnya.
Selain perihal produksi bawang merah, Ibas juga menyoroti potensi lain yang bisa dikembangkan di Kabupaten Magetan.
“Banyak potensi yang bisa ditanam di Kabupaten Magetan, tidak hanya padi yang menghasilkan beras. Kita juga bisa tanam jagung yang menghasilkan jagung dan turunannya, lain itu kita juga bisa tanam tebu yang menghasilkan gula dan turunannya, ataupun kita bisa terus kembangkan tanam aneka buah-buahan, jeruk pamelo, stroberi, melon, dan lain-lain yang insyaallah itu semuanya merupakan bagian komitmen teman-teman, saudara-saudara, di Magetan mencapai ketahanan pangan nasional dan serta untuk menjawab terkait cara mengurangi pengangguran dan kemiskinan,” ungkapnya.
Dalam pertemuan tersebut, Ibas juga mengingatkan agar seluruh masyarakat menggunakan hak pilih sebaik-baiknya dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Datang ke TPS (Tempat Pemungutan Suara) berikan dukungan kepada mereka wakil-wakil rakyat yang peduli, amanah, bekerja, dan terus merakyat (dan) mendengarkan aspirasi warganya, setuju?” tanya Ibas yang dijawab “setuju..!!” oleh seluruh warga yang hadir. (Z-8)
Harga cabai rawit merah di sejumlah pasar di Bali tembus hingga Rp120 ribu hingga Rp130 ribu per kilogram menjelang Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.
Harga bawang merah dan putih di Palu merangkak naik
Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada cabai merah domba yang dijual Rp60 ribu per kilogram
Harga bawang merah di Kuningan naik mencapai Rp50 ribu per kilogram. Sedangkan harga cabai merah seharga Rp40 ribu per kilogram.
JAWA Tengah merupakan produsen bawang terbesar di Indonesia, namun di berbagai daerah di provinsi ini harga bawang di tingkat eceran tertinggi dibandingkan dengan daerah lain
PARA petani di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah diuntungkan oleh tingginya harga bawang merah. Selain bisa menutup ongkos produksi, mereka juga menikmati hasil dari musim panen
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Bupati Humbang Hasundutan, Oloan P. Nababan, menyingsingkan lengan bajunya, ikut mencangkul dan menanam bawang merah bersama Kelompok Tani Dosroha.
Bibit bawang merah dibagikan kepada 5 kelompok tani dilengkapi dengan pupuk organik padat 4 ton dan 10 liter pupuk organik cair per kelompok tani.
Agnes menyebut, Indeks Harga Konsumen (IHK) empat kabupaten kota di Kalteng secara month-to-month seluruhnya mengalami inflasi.
KENAIKAN harga pangan yang terjadi menjelang dan saat Ramadan telah terjadi berulang. Sayangnya pemerintah seolah tak memetik pelajaran dari pengalaman
Selain sebagai bahan masakan, bawang merah juga dikenal karena berbagai manfaat kesehatannya, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan membantu pencernaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved