Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) RI mengeklaim semua sistem informasi yang dikelola telah tersertifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Sistem tersebut dilengkapi dengan firewall atau perangkat keamanan jaringan yang dapat diandalkan.
Hal itu disampaikan anggota KPU RI Idham Holik menanggapi dugaan peretasan oleh Jimbo yang berhasil mendapatkan data pemilih setelah meretas situs kpu.go.id. Jimbo membagikan 500 ribu data contoh yang telah diperoleh ke situs jual beli hasil peretasan, BreachForums.
Menurut Idham, saat ini Divisi Data dan Informasi KPU RI bersama Gugus Tugas Keamanan Siber Sistem Informasi KPU RI sedang melakukan digital foot print analysis atau pengecekan terhadap sistem informasi KPU yang memuat data pemilih. Pengecekan itu diperlukan untuk memastikan keaslian file yang diretas oleh Jimbo.
Baca juga: Bareskrim Temukan Dugaan Kebocoran Data Pemilih di KPU
Beberapa waktu lalu, peretas Bjorka juga sempat menyita perhatian publik setelah mengeklaim telah meretas data pemilih dari situs KPU. Namun, Idham mengatakan sistus milik KPU tidak diretas Bjorka karena data yang dipublikasikan bukan file data pemilih serentak 2019 ataupun 2024.
"Semua sistem informasi yang dikelola oleh KPU telah tersertifikasi oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia. Semua sistem informasi tersebut dilengkapi atau diproteksi dengan firewall yang dapat dihandalkan," kata Idham saat dikonfirmasi, Rabu (29/11).
Baca juga: Metode Pemungutan Suara lewat Pos di Hong Kong Rawan Kecurangan
KPU, lanjutnya, mendapat ribuan serangan pertasan terhadap Sistem Informasi Partai Politik atau Sipol pada waktu tahapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu. Kendati demikian, Idham memastikan Sipol milik KPU dalam kondisi aman terlindungi dengan baik dari aksi peretasan hingga seluruh tahapan pendaftaran partai politik calon peserta pemilu selesai.
Sebelumnya, anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menelusuri dugaan peretasan yang dilakukan Jimbo. Ia belum dapat mengonfirmasi kesahihan data yang diduga bocor tersebut.
Terpisah, Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita mengatakan sistem keamanan yang dibuat KPU perlu diaudit untuk memastikan sistem digitalisasi lembaga tersebut sudah memenuhi standar.
Baginya, KPU perlu memberikan atensi khusus pada isu peretasan yang dilakukan Jimbo. Sebab, bukan tidak mungkin kebocoran data pemilih merupakan bagian dari upaya atau gerakan politik untuk membuat sebuah cipta kondisi yang tidak nyaman dalam hal penggunaan media digital.
"KPU memegang peran sentral dalam legitimasi hasil pemilu. Kepercayaan publik adalah modal dasar KPU dalam melegitimasi hasil pemilu dengan memastikan bahwa proses pemilu tidak bermasalah dalam penyelenggaraannya yang saat ini sangat masif menggunakan sistem hampir setiap tahapan atau tindakan teknis KPU," terang Mita. (Z-3)
Yang akan dimintai keterangan dan klarifikasi yaitu Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak pengelola PeduliLindungi.
DIREKTUR Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Mengenai barang bukti apa saja yang diserahkan, Agus belum bisa membocorkannya. Namun ia menyebut pihakn Bareskrim telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan.
Komputer kuantum membawa potensi revolusioner dalam menyelesaikan masalah kompleks yang tak mampu dipecahkan oleh komputer klasik.
Peretas Korea Utara berhasil mencuri US$1,5 miliar dalam mata uang kripto dari platform Bybit, menjadikannya sebagai peretasan terbesar yang pernah tercatat.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) tengah melakukan investigasi terhadap dugaan peretasan yang berdampak pada kebocoran data internal pegawai.
Daripada sekadar mengubah aturan atau merevisi UU Pemilu dan Pilkada, lebih bagus kebiasaan parpol itu bisa diubah dengan mendengarkan aspirasi konstituen atau calon pemilih.
Selain permasalahan ketidaksinkronan data, ada beberapa saran perbaikan yang disampaikan oleh jajaran Pengawas Pemilu namun belum ditindaklanjuti.
Agar dilakukan pengawasan melekat pada saat pleno Pengawasan Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).
Temuan itu, kata dia, ditemukan baik yang ada di dalam satu TPS (tempat pemungutan suara), antar-TPS, antardesa hingga antarkecamatan.
KPU masih memutakhirkan data pemilih yang akan digunakan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
Ditargetkan semua data ganda tersebut bersih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada serentak 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved