Headline
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Karhutla berulang terjadi di area konsesi yang sama.
Angka penduduk miskin Maret 2025 adalah yang terendah sepanjang sejarah.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memastikan bahwa informasi terkait kebocoran data pribadi warga Jabar yang diutarakan akun anonim di media sosial X tidak sesuai dengan fakta. Ini disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar, Adi Komar, Minggu (27/7).
"Berdasarkan hasil penelusuran dan validasi yang telah kami lakukan, kami memastikan bahwa klaim kebocoran data yang dikelola Pemprov Jabar itu tidak benar," kata Adi Komar menanggapi unggahan akun bernama DigitalGhostt, yang mengklaim telah membocorkan data warga Jabar di situs Darkforums.
Menurut Adi, Pemprov Jabar tetap berkomitmen untuk menjaga keamanan data pemerintah dan data pribadi masyarakat. Upaya tersebut dilakukan melalui penguatan teknologi keamanan informasi, koordinasi dengan Instansi Pemerintah terkait, serta peningkatan kesadaran seluruh aparatur mengenai pentingnya perlindungan data pribadi dan data strategis pemerintah.
"Kami terus memperkuat sistem keamanan informasi agar mampu merespons berbagai potensi ancaman digital, termasuk isu-isu yang belum tentu memiliki dasar valid seperti yang beredar saat ini," ungkapnya.
Adi menambahkan, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya. "Kami mengajak masyarakat untuk menyikapi informasi di media sosial secara bijak, dan jika terdapat hal yang meragukan, segera konfirmasi kepada instansi yang berwenang," paparnya.
Sebelumnya, beredar informasi bahwa jutaan data pribadi warga Jawa Barat (jabar) diduga diretas oleh hacker dan informasi ini disebar melalui akun media sosial X dengan akun DigitalGhostt atau @ghosthackerwar. “Hello Indonesian people (especially the people of West Java), could your personal data be in my possession? Where is the cyber defense? Is it asleep on a pile of money?,” tulis akun tersebut.
"Halo masyarakat Indonesia (terutama masyarakat Jawa Barat), mungkinkah data pribadi Anda ada di tangan saya? Di mana pertahanan sibernya? Apakah ia tertidur di atas tumpukan uang?,"
Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan, membenarkan dan sudah mengetahui adanya informasi tersebut. Pihaknya pun sudah memerintahkan instansi terkait untuk segera melakukan penanganan.
“Saya baru tahu tadi malam, dan sudah sampaikan kepada Diskominfo untuk segera berkoordinasi dengan Cyber Crime Polda Jabar dalam penanganan ini,” ucapnya.
Menurut Erwan, penanganan terkait kasus tersebut harus segera dilakukan agar kebocoran data warga Jabar akibat diretas oleh hacker tidak semakin banyak. "Jangan sampai dibiarkan, melebar dan lebih banyak lagi korban masyarakat Jabar. Tadi ada 9% warga Jabar atau 4,6 juta (yang diduga bocor),” imbuhnya.
Atas hal tersebut, Erwan berharap dari penelaahan nanti oleh Unite Cyber Crime atau Direktorat Reserse Siber (Ditres Siber) Polda Jabar dan juga Diskominfo Jabar bisa segera menyelesaikan kasus ini secepatnya. Saat disinggung penyebab data warga Jabar itu akibat lemahnya sistem pengamanan, Erwan belum bisa memastikan karena masih perlu menunggu hasil penelaahan dari Diskominfo Jabar dan cyber crime Polda Jabar.
“Saya belum tahu (penyebab), saya baru tahu tadi malam ada kejadian seperti itu. Makanya saya langsung meminta dinas terkait Diskominfo dengan cyber crime untuk segera bertindak cepat dan besok saya tunggu jawaban dari Diskominfo seperti apa,” tuturnya.
Erwan juga mengaku, belum mengetahui secara pasti soal kebocorannya seperti apa, sehingga terkait hal ini masih perlu dilakukan penelaahan. "Saya juga tidak tahu kebocorannya seperti apa yang 4,6 juta ini, kan kita juga baru menduga-duga belum tahu seperti apa kebocorannya.”(M-2)
Maskapai Qantas mengalami serangan siber yang menyasar sistem layanan pelanggan milik pihak ketiga.
Yang akan dimintai keterangan dan klarifikasi yaitu Kementerian Komunikasi dan digital (Komdigi), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak pengelola PeduliLindungi.
DIREKTUR Utama PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bank DKI Agus Haryoto Widodo buka suara soal peretasan sistem Bank DKI.
Mengenai barang bukti apa saja yang diserahkan, Agus belum bisa membocorkannya. Namun ia menyebut pihakn Bareskrim telah bergerak cepat melakukan pemeriksaan.
Komputer kuantum membawa potensi revolusioner dalam menyelesaikan masalah kompleks yang tak mampu dipecahkan oleh komputer klasik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved