Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGAMAT politik dari Citra Institute, Yusa Farchan mengatakan manuver politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencoreng wajah demokrasi di Indonesia. Tidak heran mendapat banyak kritik dari masyarakat, pegiat hukum dan demokrasi, termasuk pertemuan tokoh nasional di Rembang.
“Harus diakui bahwa manuver politik Jokowi yang lebih mengedepankan kepentingan politik keluarganya turut memperburuk wajah demokrasi.” ujar Yusak hari ini (13/11). Skandal Mahkamah Konstitusi (MK), bukti adanya intervensi pada Putusan 90, Gibran dan koalisi yang terus melaju meski cacat formil, membuat wajah simpatik Jokowi berubah.
“Ada kecenderungan di mana demokrasi kita sudah dibajak oleh kepentingan oligarki,“ kata Yusak.
Baca juga: Pemilu Jadi Sarana Menghentikan Demokrasi tidak Benar dan Politik Dinasti
‘Karpet merah’ yang digelar, justru menimbulkan persoalan. Ada apatisme bahwa pemilu tidak akan berjalan jurdil. “Meskipun UU memberikan ruang yang longgar bagi praktik politik dinasti, tetapi pelembagaan politik dinasti melalui prosedur formal demokrasi (pemilu) justru semakin menambah runyam persoalan,“ sebut dia.
Dekan FISIP Universitas Sutomo ini menambahkan, sebagai kepala negara, Jokowi seharusnya bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah nepotisme. Manuver Jokowi turut menyumbang terjadinya krisis nilai dan etika yang terjadi di lingkaran kekuasaan. Ini yang menjadi keprihatinan kita semua.
Baca juga: Publik Diharap Optimistis dengan Masa Depan Hukum Indonesia
‘Kerusakan demokrasi’ akibat Putusan MK sudah begitu dalam, namun masih ada harapan bahwa Jokowi akan memperbaiki kebijakannya, memperkuat pilar demokrasi. “Di ujung kekuasaannya, Presiden Jokowi harusnya bisa meninggalkan legacy yang baik terkait bagaimana memperkuat pilar-pilar penting demokrasi,” tandas Yusak. (RO/Z-7)
kader PSI Dedy Nur Palakka menyebut Jokowi telah memenuhi syarat untuk menjadi seorang nabi.
PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI) buka suara terkait nama dua kapalnya, yakni JKW Mahakam dan Dewi Iriana yang viral di media sosial.
KETUA Umum Rampai Nusantara, Mardiansyah Semar, menegaskan bahwa hak politik Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai warga negara dilindungi oleh undang-undang.
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Bahlil merespons beredarnya foto kapal pengangkut nikel dari Pulau Gag yang menggunakan nama mirip Jokowi dan istrinya, Iriana, yaitu JKW Mahakam dan Dewi Iriana,
Politikus Golkar menyebut perizinan tambang tersebut sudah diterbitkan jauh sebelum Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjabat.
Survei Curator Nagara Institute dan Sosiolog, Sulfikar Amir, menerangkan ada 44,17% pemilih tak masalah jika kandidat Pemilu dan Pilkada berasal dari politik dinasti.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Dari 1.553 kandidat yang berkompetisi pada pilkada 2024, ada 605 kandidat yang terlibat dalam dinasti politik dinasti
Pramono mengatakan bahwa pada kontestasi Pilkada Serentak 2024, nasibnya sama dengan sang anak, Hanindhito Himawan Pramana atau Dito
PKS memiliki target suara 15% namun tidak tercapai atau hanya 8,42%
Solo Melawan Politik Amoral alias Sempal menolak calon boneka dinasti politik Jokowi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved