Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Polisi Sulit Tangkap Fredy Pratama karena Mertuanya Kartel Narkoba di Thailand

Siti Yona Hukmana
25/10/2023 17:05
Polisi Sulit Tangkap Fredy Pratama karena Mertuanya Kartel Narkoba di Thailand
Tersangka dugaan kasus tindak pidana narkoba jaringan Fredy Pratama.(Antara)

POLISI mengakui sulit menangkap gembong narkoba Fredy Pratama. Walau tahu keberadaannya di Thailand. Salah satunya adalah karena merruanya merupakan seorang kartel narkoba yang ditakuti di Thailand.

"Kan saya bilang mertuanya kartel. Kan susah kalau kartel," kata Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa saat dikonfirmasi, Rabu, 25 Oktober 2023.

Mukti mengatakan Fredy Pratama masih di Thailand. Dia tidak yakin Polisi Thailand berani menangkap bos besar narkoba yang mengirimkan barang haram ke Tanah Air itu.

Baca juga: Satgas Polri Kembali Tangkap 2 Kaki Tangan Bandar Narkoba Fredy Pratama

"Dia berani enggak, kan kartel bapaknya (mertuanya). Lebih kejam daripada kita kartel sana," ujar Mukti.

Fredy menetap di Thailand karena memiliki istri orang Thailand. Sang istri diyakini juga terlibat jaringan narkoba ini.

"Pastilah (ikut terlibat), enggak mungkin enggak, kalau bapaknya kartel, istrinya paling juga minimal mengselubungkan narkoba," ungkap jenderal bintang satu itu.

Baca juga: Polisi Lacak Aset Gembong Narkoba Fredy Pratama di Kalsel

Fredy Pratama Sindikat Narkoba Terbesar di Indonesia

Bareskrim Polri tengah berupaya mengungkap bandar besar narkotika jaringan internasional Fredy Pratama alias Miming alias Cassanova. Bareskrim menyita 10,2 ton sabu yang terafiliasi jaringan Fredy Pratama di Indonesia selama periode 2020-2023.

Total sudah 884 tersangka peredaran gelap narkoba jaringan Fredy Pratama ditangkap dari 2020-2023. Penangkapan berbekal 408 laporan polisi (lp) yang masuk.

Berdasarkan barang bukti yang disita, sosok Fredy Pratama disebut masuk sebagai salah satu sindikat penyalur narkotika terbesar di Indonesia. Hasil analisa Direktorat Tindak Pidana Narkoba, mayoritas narkoba di Indonesia terafiliasi dengan bandar besar Fredy Pratama

Sindikat Fredy disebut mampu menyelundupkan sabu dan ekstasi masuk ke Indonesia dengan jumlah mulai dari 100 kg sampai 500 kg setiap bulan. Modus operandi yang dipakai adalah menyamarkan sabu ke dalam kemasan teh.

Kini, Polri tengah memburu gembong narkoba Fredy Pratama. Dia menjadi buronan Polri sejak 2014.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya