Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KETUA Umum Koordinator Komisariat HMI Universitas Ibnu Kaldun Jakarta Cabang Jakarta Raya Umar Souwakil menyayangkan pernyataan sikap Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Raihan Ariatama yang dinilai telah mendukung politik dinasti.
Dukungan Raihan yakni terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan usia di bawah 40 tahun boleh maju sebagai calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres).
Baca juga: Ini Enam Alasan Aktivis 98 Wajib Dukung Pasangan AMIN di Pilpres 2024
Umar menyatakan hingga saat ini pengurus tak pernah bersepakat dengan mendukung putusan MK untuk melenggangkan politik dinasti.
Justru, menurut Umar, mereka menolak putusan MK yang dianggap memiliki kepentingan meloloskan Gibran Rakabuming Raka jadi cawapres di Pilpres 2024.
"Seharusnya, PB HMI bersikap independen dengan tidak memihak kepada penguasa," ungkap Umar, dalam keterangan tertulis, Minggu (22/10).
Guna mengkritisi sikap Raihan, Komisariat HMI Universitas Ibnu Kaldun Jakarta Cabang Jakarta Raya melakukan aksi demonstrasi ke Kantor PB HMI di Jln Sultan Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu (21/10), sekitar pukul 16.00 Wib.
Umar melanjutkan pada aksi orasi tersebut, mereka menentang pernyataan Raihan yang dianggap memberikan dukungan terhadap putusan MK. Mereka menilai hal tersebut sebagai bentuk dukungan terhadap politik dinasti.
"Aksi ini dilakukan untuk meminta pertanggungjawaban dan klarifikasi Raihan. Sebab, pernyataan mendukung putusan MK bukan keputusan sepihak Raihan, yang tak sesuai mekanisme pengambilan keputusan," tutup Umar.
Baca juga: Ganjar dan Alumni HMI Diskusi Terbuka soal Masa Depan Bangsa
Seperti diberitakan, putusan MK terbaru mengizinkan bagi generasi muda yang pernah atau sedang menjabat serta dihasilkan pemilu dan pilkada, bisa menjadi capres-cawapres.
Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/10), Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama menyatakan pentingnya kepemimpinan muda saat ini, terutama di tengah kondisi bonus demografi yakni jumlah penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang jumlah penduduk usia non-produktif.
"Indonesia membutuhkan kepemimpinan muda yang berkiprah di segala sektor. Apalagi, generasi muda yang terdiri dari milenial dan generasi Z merupakan populasi dominan dalam demografi penduduk Indonesia saat ini," ujar Raihan.
Menurutnya, putusan MK bisa jadi pintu gerbang serta kejayaan bagi para generasi muda. "Tetapi harus generasi muda yang sudah punya pengalaman dalam pemerintahan yang dihasilkan pemilu dan pilkada," pungkasnya. (RO/S-2)
Program ini merupakan bentuk nyata negara dalam mencetak talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global, sekaligus berkontribusi nyata dalam pembangunan nasional.
Prodi S2 dan S3 FEB UNJ tidak hanya menawarkan pendidikan berkualitas, tetapi juga pengalaman akademik yang membangun jejaring profesional.
Program beasiswa ini merupakan wujud nyata komitmen UP dalam mendukung talenta muda yang memiliki prestasi luar biasa di luar bidang akademik.
Sahabat-AI juga menjadi wadah pembelajaran bagi talenta muda Indonesia.
STARTUP Indonesia Nosuta membuka jalan bagi mahasiswa kehutanan untuk berkarier di Jepang. Lima belas mahasiswa Program Studi Kehutanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Di titik pemberangkatan, peserta melakukan penanaman pohon sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Survei Curator Nagara Institute dan Sosiolog, Sulfikar Amir, menerangkan ada 44,17% pemilih tak masalah jika kandidat Pemilu dan Pilkada berasal dari politik dinasti.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Dari 1.553 kandidat yang berkompetisi pada pilkada 2024, ada 605 kandidat yang terlibat dalam dinasti politik dinasti
Pramono mengatakan bahwa pada kontestasi Pilkada Serentak 2024, nasibnya sama dengan sang anak, Hanindhito Himawan Pramana atau Dito
PKS memiliki target suara 15% namun tidak tercapai atau hanya 8,42%
Solo Melawan Politik Amoral alias Sempal menolak calon boneka dinasti politik Jokowi dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved