Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe mengabadikan gambar wajahnya dalam sebuah koin emas. Logam mulia itu kini disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Foto narsis dalam koin emas itu diperlihatkan di Instagram resmi KPK. Bagian depan terlihat wajah Lukas dengan tulisan Property of Mr Lukas Enembe. Adapun, sisi belakang menunjukkan gambar peta Papua dengan tulisan Moy Papua. Secara total, ada empat keping koin emas narsis Lukas Enembe yang diperlihatkan di Instagram resmi KPK.
Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur tidak mengetahui alasan Lukas mengabadikan potret wajahnya dalam sebuah koin emas. Logam mulia itu didapatkan saat penyidik melakukan penggeledahan.
Baca juga: Keluarga Sebut Persidangan Lukas Enembe akan Jadi Catatan Sejarah
"Kita datang ke suatu tempat, kemudian kita melakukan penggeledahan, ditemukanlah itu dan kita sita," kata Asep di Jakarta, Jumat, 7 Juli 2023.
Emas itu pun sudah diperiksa dan harganya sudah dipastikan oleh ahli. "Itu sudah dibawa ke ahli untuk dinilai kadar emasnya ya," ucap Asep.
Baca juga: Keluarga Ungkap Kondisi Lukas Enembe seusai Dibantarkan di RS
KPK menyita banyak aset Lukas Enembe yang diduga berkaitan dengan pencucian uang. Totalnya ditaksir mencapai Rp144 miliar. Aset itu berupa uang tunai rupiah dan asing, perhiasan, kendaraan, hingga properti.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan penyitaan aset dilakukan untuk memaksimalkan pemulihan kerugian negara. Selain itu, memiskinkan Lukas juga bisa memberikan efek jera.
"Sehingga penanganan kejahatan korupsi dan TPPU bisa benar-benar memberikan efek jera melalui pemiskinan pelakunya," kata Alex.
Semua aset Lukas yang disita itu nantinya bakal dilelang jika sudah mendapatkan keputusan yang berkekuatan hukum tetap dari pengadilan. Hasil lelangnya kemudian bakal diserahkan ke kas negara untuk digunakan untuk pembangunan di Papua. (Z-11)
Kenapa mereka berani mengusutnya? Apakah memang penegak hukum sudah kembali ke jalur yang semestinya dalam menegakkan hukum.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
Kenapa Mega melakukan blunder seperti itu? Akankah langkahnya justru akan menjadi bumerang?
Maukah KPK mengoptimalkan momentum ini untuk meninggalkan legacy yang baik?
KPK telah menetapkan lima tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek Bandung Smart City.
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
DI tengah euforia berlakunya PP No 44 Tahun 2024 terkait dengan peningkatan kesejahteraan hakim, tiba-tiba muncul kasus yang memalukan oleh sejumlah oknum hakim.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bisa menentukan ada tidaknya gratifikasi yang dilakukan oleh Kaesang Pangarep.
Pejabat yang menerima parsel sebelum ataupun sesudah lebaran dikategorikan menerima gratifikasi
Bagi para ASN yang terlanjur menerima bingkisan lebaran maupun yang telah menolak harap untuk segera melaporkan hal tersebut ke Unit Pengendalian Grativikasi (UPG) Pemprov DKI.
Menurut Yusri, berdasarkan keterangan saksi ahli, perbuatan pidana dalam peristiwa itu tidak sempurna dan tidak masuk dalam unsur-unsur yang dipersangkakan.
Dalam rekaman berdurasi 12 menit itu, disebutkan setiap siswa titipan di SMAN 4 dipungut dana Rp20 juta-Rp30 juta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved