Selasa 30 Mei 2023, 13:56 WIB

Narapidananya Jadi Otak Jaringan Narkoba Internasional, Kalapas Kesambi: Kami Sudah Rutin Sidak!

Siti Fauziah Alpitasari | Politik dan Hukum
Narapidananya Jadi Otak Jaringan Narkoba Internasional, Kalapas Kesambi: Kami Sudah Rutin Sidak!

Dok. Ditjenpas
Lapas kelas 1 Kesambi, Cirebon.

 

KEPALA Lapas Kelas I Kesambi Cirebon, Iwan angkat suara soal keterlibatan dua narapidana Lapas Kesambi Cirebon, dalam pengungkapan kasus narkoba jenis sabu-sabu cair yang diresapkan ke gorden. Iwan tak menampik jika dua narapidananya merupakan otak di balik jaringan narkoba negara Timur-Tengah yang berhasil diungkap pihak kepolisian.

Berdasarkan keterangan dari kedua pelaku, mereka mengendalikan jaringan narkoba internasional tersebut menggunakan ponsel dari dalam lapas. Meski begitu, Iwan mengaku sudah rutin menggelar razia blok hunian narapidana untuk mencegah keberadaan barang terlarangan di dalam sel, seperti ponsel.

"Secara rutin kami sudah melakukan sidak kamar narapida, tetapi tetap saja selalu ada barang terlarang itu (ponsel)," kata Iwan dikutip Selasa (30/5).

Baca juga: 14 Narapidana Nakal asal Jawa Barat Dipindah ke Nusakambangan

Sebelumnya, S (salah satu otak otak di balik jaringan narkoba negara Timur-Tengah) sempat ketahuan kedapatan memilki ponsel di dalam tahanan.

S juga sempat mendapatkan hukuman atas kepemilikan ponsel tersebut. Bahkan S sempat ditempatkan di sel khusus untuk narapidana yang melanggar tata tertib di dalam lapas.

Baca juga: Polri akan Bentengi Indonesia dari Narkoba Zombie

"S itu sudah beberapa kali kami tempatkan di sel khusus, yang kami sebut sel tikus atas kepemilikan ponsel. Tetapi belum lama dia keluar dari sel tikus dia kedapatan lagi membawa ponsel," ujarnya.

Kepada para petugas S mengaku memang dirinyalah salah satu otak di balik pengendalian jaringan narkoba negara Timur-Tengah.

Kendati demikian, pihaknya merasa lega kasus peredaran barang haram tersebut bisa dicegah oleh petugas gabungan. Pihaknya juga mengaku akan lebih meningkatkan pengawasan, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali di kemudian hari.

Menanggapi hal itu (Wadir) mengaku percaya jika petugas Lapas Kesambi Cirebon sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir adanya barang terlarang seperti ponsel di dalam lapas.

"Saya yakin dan percaya teman-teman dari lapas sudah melakukan kegiatan-kegiatan pencegahan, dengan melakukan razia di lapas secara bersama-sama untuk mendeteksi terjadinya peredaran narkotika yang ada di Lapas," ujarnya.

Pihaknya juga meminta agar kegiatan seperti itu terus dilakukan dan ditingkatkan oleh jajaran lapas, agar hal seperti ini tidak kembali terulang.

"Intinya kami berpesan agar semua SOP dilakukan dengan baik di dalam lapas. Pokoknya semua mekanisme harus dilakukan untuk mencegah agar lapas tidak digunakan sebagai sarana untuk menggantikan peredaran gelap narkotika," tutupnya.

(Z-9)

Baca Juga

Antara

Demokrat Dukung Prabowo, Kans AHY Jadi Cawapres tetap Kecil

👤Andhika Prasetyo 🕔Senin 25 September 2023, 07:43 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono masih tidak memiliki daya tawar kuat untuk...
Dok Sekretariat Presiden / Agus Suparto

Prabowo Diyakini Mampu Bawa Indonesia Hadapi Tantangan Global

👤Dero Iqbal Mahendra 🕔Senin 25 September 2023, 00:12 WIB
Prabowo Subianto dinilai banyak kalangan sebagai bakal calon presiden (capres) yang mampu membawa Indonesia menghadapi tantangan...
Ist

Hasil Survei Erick Thohir Populer di Kalangan Gen Z

👤Dero Iqbal Mahendra 🕔Senin 25 September 2023, 00:03 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Hal tersebut membuatnya Erick Thohir disukai oleh masyarakat...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya