KETUA Komisi II Ahmad Doli Kurnia mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI agar tak main-main dengan perekrutan anggota di kabupaten maupun kota.
Hal itu diungkapkan Doli saat memimpin rapat konsinyering dengan Kemendagri, KPU, Bawaslu dan DKPP, membahas tiga rancangan PKPU dan Perbawaslu, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (29/5).
Doli mengaku mendapatkan banyak informasi terkait dengan rekrutmen komisioner KPU dan Bawaslu di kabupaten dan kota. Doli mengaku banyak laporan adanya kecurangan dalam perekrutan anggota KPU maupun Bawaslu.
Baca juga : Bawaslu Mulai Akses Berkas Caleg di Silon KPU
“Saya berusaha tidak percaya, tetapi saya mau mengingatkan hati-hati, saya berusaha tidak percaya tetapi rasa-rasanya kalau tidak diingatkan akan terus menerus terjadi,” ungkap Doli.
Doli menegaskan jika Komisioner KPU RI hingga anggota Bawaslu RI merekrut anggotanya berdasarkan kedekatan atau kolega dirinya masih bisa mentolerir. Namun, jika terbukti ada transaksional dalam proses perekrutan anggota KPU-Bawaslu, Doli menuturkan bangsa ini tak akan memaafkan kecurangan tersebut.
Baca juga : Sistem KPU Bisa Deteksi Kegandaan Caleg Seperti Aldi Taher
“Saya kira bangsa ini tak akan maafkan saudara-saudara semua. Saya mau mengingatkan, DKPP juga harus cermati. Kalau ada orang-orang yang melihat kejadian-kejadian transaksional itu, komisi 2 siap membuka diri untuk itu. Saya kira gak ada ampun untuk itu,” tegasnya.
Doli ingin menyampaikan bahwa seluruh penyelenggara pemilu harus satu suara, yakni sama-sama ingin membuat pemilu yang bersih. Maka, lanjut Doli, sudah sepatutnya sebagai penyelenggara pemilu harus bisa memberikan contoh yang baik untuk masyarakat. (Z-8)