Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Keluarga Meminta Bukti Klaim KPK Lukas Enembe Sehat

Thomas Harming Suwarta
04/5/2023 23:26
Keluarga Meminta Bukti Klaim KPK Lukas Enembe Sehat
Adik kandung Lukas Enembe, Elius Enembe.(Ist)

PIHAK keluarga Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe sangat menyayangkan narasi berulang yang terus disampaikan Komisi Pemberantasan Korupsi mengenai kondisi Lukas yang dinyatakan sehat sehingga dianggap bisa untuk terus dilakukan pemeriksaan dan mengikuti persidangan.

Faktanya, hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi Lukas yang memang sedang sakit. Fakta kondisi Lukas yang sakit pun bukan berdasarkan omongan belaka, melainkan data medis baik dari dokter pribadi, dokter rumah sakit di Singapura, dokter ahli patologi, dan bahkan pihak Rumah Sakit RSPAD Gatot Soebroto.

"Kami tentu saja menyesalkan adanya narasi berulang yang disampaikan KPK melalui juru bicaranya Pak Ali Fikri. Kalau beliau sehat kenapa KPK selalu bawa Pak Lukas ke rumah sakit? Saat ditangkap, diantar pakai kursi roda? Agak aneh sebenarnya jika KPK selalu membantah kondisi Pak Lukas yang memang senyatanya sakit," ungkap Elius Enembe, adik Lukas Enembe di Jakarta menanggapi pernyataan KPK soal Lukas yang dinyatakan sehat.

Menurut Elius, berdasarkan keterangan dokter ahli patologi, Lukas Enembe berpotensi sakit permanen karena penyakit komplikasi yang dideritanya seperti hepatitis, ginjal, stroke, jantung yang berdampak pada penurunan kinerja otak.

"Terakhir kami update karena tensinya terus berubah drastis Bapak Lukas mudah pusing. Bukan hanya itu, kondisi Bapak Lukas sejak di tahanan KPK justru tidak membaik, malah semakin memburuk," jelas Elius.


Baca juga: Adian Napitupul Mengelak Telah Ejek Prabowo


Hingga saat ini, pihak keluarga terus berharap keadilan yang seadil-adilnya ditegakkan atas penanganan kasus Lukas di KPK. "Ketika kemarin kalah di praperadilan, itu kami anggap salib yang harus dipikul sekaligus kami doakan para hakim agar sehat dan selamat. Karena telah berhasil memastikan seorang yang jelas sedang sakit untuk dihukum atas kasus yang sampai saat ini masih kabur," kata Elius.

Ia meyakini adalah tidak pantas Lukas mendapat perlakuan seperti saat ini ketika dia sedang berjuang memulihkan kondisinya karena sedang sakit.

"Dari sisi apa pun, apa yang menimpa Pak Lukas hari ini adalah sangat-sangat tidak manusiawi, tidak berperikemanusiaan. Menghukum dan menahan orang yang sedang sakit parah antara hidup dan mati, apakah itu wajar? Ini sangat kami sesalkan," kata Elius.

Sama halnya sikap Ikatan Dokter Indonesia, menurut dia, tidak memperlihatkan kredibilitas lembaga profesi dokter yang seharusnya independen.

"Sejak lama IDI ikut menjadi bagian yang memperkeruh keadaan. Kami sampai saat ini belum melihat apa data medis yang dimiliki IDI sehingga memberi rekomendasi fit to trial pada Pak Lukas. Dan kami tegaskan lagi jika sampai terjadi hal paling buruk terhadap Pak Lukas, maka IDI harus bertanggung jawab," pungkas Elius. (I-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya