Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Koordinator Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem, Suyoto, menyayangkan terjadinya peristiwa penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat. Ia meminta semua pihak tak berspekulasi soal motif penembakan tersebut.
"Jangan ada spekulasi apapun, sebelum penegak hukum mengungkapnya. Semua pihak jangan berspekulasi. Kita percayakan kepada penegak hukum," kata Suyoto melalui keterangan tertulis, Rabu (3/5).
Ia menekankan spekulasi liar hanya membuat situasi makin tak kondusif. Mantan Bupati Bojonegoro itu meminta semua pihak berpikir jernih menyikapi peristiwa tersebut.
Baca juga: Muhammadiyah Minta Polisi Usut Motif Penembakan di Kantor MUI Pusat
Suyoto mendorong kepolisian bergerak cepat dalam menemukan motif pelaku penembakan. Masyarakat juga diminta mempercayakan proses tersebut kepada aparat penegak hukum.
"Percayakan kepada penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini," tegas dia.
Baca juga: Gus Muhaimin: Masyarakat Tak Berspekulasi Soal Penembakan di Kantor MUI
Insiden penembakan di Kantor MUI pusat terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Pelaku diketahui bernama Mustopa NR, warga Pesawaran, Lampung.
Pelaku berhasil ditangkap sesaat setelah kejadian. Namun, polisi menyatakan pelaku telah meninggal dunia. (Z-3)
Terlepas, aksi pelaku tersebut merusak stabilitas keamanan atau tidak.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya masih mendalami kemungkinan tersangka penembakan masuk jaringan teroris.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecam terjadinya penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan, apa pun motif dan tujuannya.
Surat itu ditemukan usai MUI menerima informasi dari sejumlah rekan media.
Mayat pelaku penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berinisial M (60 tahun) sudah berada di RS Polri Jakarta untuk diautopsi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung menyebutkan, daerahnya semakin sering dijadikan markas atau tempat pelarian teroris.
Orangtua yang mampu menyadari bahwa kecerdasan anak-anak berbeda-beda.
Lobby NasDem Tower disulap menjadi runway. Eskalator bahkan dimanfaatkan sebagai area masuk dan keluarnya para model.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
Dengan banyak perbedaan, suku, agama, bahasa, dan ras menjadi modal untuk meneruskan perjuangan para terdahulu.
Tim dari DPW Jawa Barat akan bergerak sampai ke bawah untuk melihat kesiapan memenangkan suara Amin di Tasikmalaya, dengan target 70%
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved