Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
POLDA Metro Jaya menetapkan tiga orang pemasok senjata air gun kepada Mustopa NR yang digunakan untuk menembak kantor MUI, Jakarta Pusat sebagai tersangka. Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga menjelaskan bahwa para pelaku tersebut juga telah dilakukan penahanan.
"Sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan," kata Panjiyoga saat dihubungi (9/5).
Panji mengatakan, mereka dijerat dengan Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1951 juncto Pasal 55 KUHP juncto Pasal 56 KUHP.
Baca juga: Pelaku Penembakan Kantor MUI Tewas Akibat Serangan Jantung
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengamankan tiga pelaku pemasok senjata air gun yang digunakan oleh Mustopa NR dalam aksinya menembak kantor MUI, Jakarta Pusat.
"Kami sudah amankan tiga orang dari Lampung, sekarang dalam proses pemeriksaan. Dan dalam waktu dekat mungkin akan kita tingkatkan sebagai tersangka," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, (5/5).
Baca juga: Autopsi Kelar, Jenazah Pelaku Penembakan Kantor MUI Masih Diteliti
Beli Senjata di Lampung
Mustopa pelaku penembakan kantor MUI beli air gun glock 17 Rp5,5 Juta di Lampung. Ia juga sempat diajari penjual cara menembakMustopa sendiri diketahui membeli senjata air gun jenis Glock 17 dengan harga Rp5,5 juta. Ia membeli senjata tersebut dari seseorang berinisial H.
Kasubdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga menyatakan bahwa Mustopa membeli senjata tersebut pada 21 Februari 2023.
"Membayar Rp5,5 juta," kata Panjiyoga.
Panjiyoga menambahkan bahwa Mustupa membeli air gun lewat D dan M. Mustopa juga diajari menggunakan air gun Glock 17 dengan peluru gotri kaliber 6 mm oleh D.
"D beri senjata ke pelaku dan kasih tahu cara pakai," bebernya.
Diketahui Mustopa tewas setelah menembak kantor MUI, Jakarta Pusat, Selasa (2/5). Atas kejadian tersebut, dua orang di kantor MUI mengalami luka-luka. Mustopa sendiri meninggal usai melakukan aksinya tersebut. Sedangkan untuk penyebab meninggalnya Mustopa sampai saat ini masih didalami.
(Z-9)
Terlepas, aksi pelaku tersebut merusak stabilitas keamanan atau tidak.
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya masih mendalami kemungkinan tersangka penembakan masuk jaringan teroris.
MENTERI Agama Yaqut Cholil Qoumas mengecam terjadinya penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menurutnya, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan, apa pun motif dan tujuannya.
Surat itu ditemukan usai MUI menerima informasi dari sejumlah rekan media.
Mayat pelaku penembakan di gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berinisial M (60 tahun) sudah berada di RS Polri Jakarta untuk diautopsi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung menyebutkan, daerahnya semakin sering dijadikan markas atau tempat pelarian teroris.
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat (Jabar), meminta agar Kementerian Agama (Kemenag), sebaiknya melakukan pengkajian secara matang.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan terduga pelaku penembakan Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Menteng, Jakarta Pusat sudah meninggal dunia.
Tersangka penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia di Jakarta sempat mengaku sebagai tuhan ketika melakukan penyerangan hingga menyebabkan korban luka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved