Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar diyakini banyak pihak tengah berada di ujung tanduk. Salah satu pencetus utamanya adalah keputusan PPP yang menyatakan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) di Pemilu 2024. Nasib mereka akan ditentukan dalam pertemuan yang akan digelar malam ini, Kamis, (27/4).
Sebelum PPP menyatakan mendukung Ganjar, banyak pihak mengira KIB akan tetap maju untuk mendukung Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto sebagai capres di Pemilu 2024. Meski tak sedikit juga yang meragukan mereka akan tetap bertahan mendukung Airlangga mengingat elektabilitas Airlangga yang tak pernah memuaskan.
Setelah PPP mengumumkan dukungan pada Ganjar, dua anggota KIB lainnya memberikan respon bertolak belakang. PAN menyatakan senang dan menghargai keputusan PPP, meskipun mereka sendiri belum mengumumkan capres yang akan didukung. Sementara itu, Golkar secara tegas menyatakan akan tetap mendukung Airlangga untuk maju sebagai capres 2024.
Baca juga: Dukung Ganjar, PPP Terancam Gagal ke Senayan Lewat Pemilu 2024
Di tengah hiruk-pikuk soal capres pilihannya, KIB mengumumkan rencana pertemuan para petinggi partainya pada Kamis, (27/4) malam. Pertemuan yang direncanakan akan dilakukan di kediaman Airlangga Hartarto itu disebut bakal jadi penentu nasib KIB dalam peta politik Indonesia menuju 2024 mendatang.
Lalu apa saja yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut dan bagaimana potensi nasib KIB ke depan?
Berpotensi Bubar
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin mengungkapkan pada akhirnya, dalam Pemilu 2024, kemungkinan besar hanya akan tercipta tiga poros, yaitu Ganjar, Prabowo, dan Anies. Ia meyakini KIB pada dasarnya hanya dibuat untuk mendukung Ganjar.
“Saya sudah analisa, bahkan mulai dari tahun lalu, kalau KIB itu, dibantah atau tidak, adalah barang milik Jokowi. Tadinya, KIB jadi sekocinya Ganjar, kalau tidak diCapreskan sama PDIP. Nah, karena Ganjar sudah dicapreskan sama PDIP, maka tinggal dukung saja toh,” ungkap Komarudin kepada Media Indonesia, Kamis (27/04).
Baca juga: KIB Dinilai Bakal Terpecah ke PDIP dan Poros KKIR
Terbukti, setelah Ganjar diusung sebagai capres oleh PDIP, buru-buru PPP ikut mengusung juga, dan kemungkinan besar juga akan disusul oleh PAN.
“Yah, nasib KIB kan dari dulu itukan dibentuk Jokowi, taat sama Jokowi dan mengikuti skema Jokowi. Kan, Jokowi mendukung Ganjar. Jadi, skenario utamanya itu yah mendukung Ganjar. Karena kepentingan Jokowi, ada di Ganjar” tuturnya.
Sedangkan untuk Partai Golkar, kemungkinan dapat disandingkan dengan Gerindra. Namun, tak tertutup kemungkinan bisa kembali kepada PDIP, jika PKB tidak ingin menyerahkan posisinya.
Dilema PAN
Berbeda dengan PPP, Partai Amanat Nasional (PAN), tampaknya tidak buru-buru mengaminkan klaim dari PPP mengenai dukungan yang sama antara ketiganya dalam KIB. Kini, PAN sepertinya dilema untuk memilih Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto sebagai capres di 2024.
Walaupun sebenarnya, sama seperti Partai Golkar, PAN pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sudah memilih Ketua Umumnya, Zulkifli Hasan yang mewakili dalam bursa capres 2024.
“PAN sampai sekarang belum menentukan pilihan, ya bisa Ganjar atau Prabowo atau yang lainnya," kata Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto, Rabu, (26/4).
Sama seperti PPP, PAN juga tampak akan meninggalkan rencana awal dari KIB mengenai pengusungan dari kader internal anggota KIB dalam pergelaran 2024. Kini, dihadapkan pada dua pilihan, yaitu Ganjar atau Prabowo, merupakan pilihan sulit bagi PAN. Sebab, keduanya merupakan anak buah Jokowi dan juga mendapat endorsing langsung dari Presiden.
“Selain itu, PAN ini partai yang sangat bergantung ke Presiden Jokowi. Kalau Jokowi meminta PAN ke PDIP, PAN tak akan punya keberanian untuk menolaknya," ucap Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga, Kamis (27/04).
Golkar Makin Dekat ke KKIR
Sementara itu, melihat gerak-gerik PPP dan PAN, Partai Golkar juga tak mau ketinggalan melakukan manuvernya. Kini, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dikabarkan telah melobi dan semakin dekat dengan Partai Gerindra yang tergabung dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Namun, sepertinya posisi Prabowo Subianto sebagai bakal capres tidak akan bisa diganggu gugat. Bahkan, tidak dapat dilakukan oleh partai sekaliber PDIP sekalipun. Prabowo mengingatkan bahwa partainya kini semakin kuat, dan punya daya tawar yang tinggi.
Hal ini, pastinya membuat Partai Golkar terpaksa harus menawarkan kandidatnya sebagai bakal cawapres pendamping Prabowo, apabila nanti bergabung dalam KKIR.
“Peluang terbesar Golkar yang akan bergabung ke KKIR. Peluang itu akan diambil golkar, bila Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggaransi Airlangga menjadi cawapres,” ujar Jamiluddin, Kamis (27/04).
Namun, tempat itu juga sudah ada yang mengisi. PKB. Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar juga bersikukuh mengenai posisinya sebagai pendamping Prabowo. Hal inilah yang akhirnya nanti menjadi keputusan dari Prabowo. Apabila Partai Golkar tidak mendapatkan slot, nantinya berpotensi untuk berpindah ke sisi PDIP, ungkap Jamiluddin.
Semakin dekatnya pelaksanaan Pemilu 2024 memang membuat partai politik semakin lincah melakukan manuver dan menjalankan strateginya untuk meraih kemenangan. Begitu juga dengan para anggota KIB yang kini kekompakkannya sedang dipertanyakan. Bagaiama nanti hasilnya? Simak terus beritanya di Mediaindonesia.com.
(Z-9)
PARTAI Demokrat akan menyampaikan sikapnya terkait arah koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
KETUA DPP PKB Bidang Informasi Ahmad Iman Syukri mengungkapkan kronologi hengkangnya PKB dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
KOALISI Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut otomatis bubar. Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Gerindra melihat selalu ada hal positif dari kerja sama yang dibangun bersama PKB. Duet Gerindra dan PKB disebut untuk kemajuan bangsa ke depan.
DEWAN Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) disebut sempat geram dengan perubahan nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
KOALISI Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal itu dinilai menjadi bukti totalitas calon presiden (capres) Prabowo Subianto
Golkar merespons usulan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tentang pilkada tak langsung seperti gubernur ditunjuk langsung oleh pemerintah pusat.
Sarmuji mengatakan Golkar sejatinya terbuka bagi siapapun untuk menjadi kader. Terlebih untuk kepala negara yang telah menjabat sebelumnya.
Dia menjelaskan bahwa candaan itu muncul karena keduanya memiliki hubungan dekat sebagai sahabat sejak sama-sama aktif di satu organisasi saat menjadi aktivis.
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri merupakan hal yang baik.
ORMAS pendiri Partai Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), akan melaksanakan musyawarah besar (Mubes) pada 29-31 Agustus 2025 di Jakarta.
“Enggak ada reshuffle. Itu reshuffle Pak Bahlil, di kepengurusan Partai Golkar,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved