Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MENTERI Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menegaskan proses evakuasi 897 warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan telah berjalan lancar. Mereka akan beristirahat di Jeddah sebelum dipulangkan secara bertahap ke Tanah Air.
"Setibanya di Jeddah, para WNI ini akan beristirahat dan akan dipulangkan secara bertahap ke Indonesia. Dalam kaitan ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada otoritas dan pihak-pihak yang ada di Sudan yang telah membantu kelancaran proses evakuasi via darat dari Khartoum ke kota Port Sudan," ujarnya saat memberikan keterangan resmi, Rabu (26/4).
Retno juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah Saudi Arabia yang telah memfasilitasi jalur transportasi laut dari kota Port Sudan menuju Jeddah.
Baca juga : 557 WNI Berhasil Dievakuasi dari Sudan ke Jeddah Arab Saudi
Para WNI tersebut, akan dipulangkan ke Indonesia secara bertahap dalam waktu dekat, dan update mengenai kepulangan ke Indonesia akan saya sampaikan dalam waktu dekat pada kesempatan pertama.
Baca juga : Evakuasi WNI di Sudan Selamatkan 2 Ibu Hamil
"Dengan evakuasi tahap kedua ini, maka 897 WNI telah dievakuasi dari Kota Khartoum, Sudan. Data awal yang saya sampaikan, jumlah WNI yang tercatat di KBRI adalah 1.209 WNI," kata Retno.
Menurut dia, berdasarkan pemutakhiran data, total WNI yang dapat dikontak
dan tercatat, jumlahnya adalah 937 WNI. Jumlah yang sudah dievakuasi pada tahap I maupun tahap II adalah 897 orang dengan 557 di antaranya sudah tiba di Jeddah.
Kemudian, terdapat pula 15 WNI yang telah melakukan evakuasi secara mandiri. Sementara 25 WNI lainnya menyatakan tidak berkenan mengikuti evakuasi karena alasan keluarga.
"Sedangkan WNI lain sudah tidak berada di Sudan karena sudah kembali ke Indonesia, sedang pulang mudik, atau sedang menjalankan umroh di Saudi Arabia," pungkasnya. (Z-8)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
MANTAN anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved