Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PULUHAN tokoh dari berbagai agama yang ada di Tanah Air mengikuti acara buka puasa bersama di Hotel Borobudur, pada Selasa (28/3). Acara tersebut merupakan upaya untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, serta menjadikan agama sebagai solusi berbagai permasalahan di Indonesia.
Tokoh agama Islam, Miftah Maulana Habiburrahman, atau lebih dikenal dengan Gus Miftah mengatakan bahwa pada hakikatnya manusia terlahir sebagai pribadi yang baik. Lantas hal itu harus dijaga dengan terus merajut tali persaudaraan dengan sesama di tengah perbedaan yang ada.
"Jadi manusia itu terlahir baik, nah kita itu datang hari ini untuk saling baikan," ujarnya dalam acara buka puasa bersama tokoh lintas agama, Selasa (28/3).
Baca juga: Pemkab Lamongan Beri Insentif Pemuka Agama Rp7,2 Miliar
Disampaikannya, perbedaan merupakan hal yang harus disyukuri. Dia mencontohkan sambal yang terbuat dari beragam bahan ditumbuk di tempat yang sama. Itulah Indonesia dengan berbagai perbedaan tumbuh bersama untuk menjadi bangsa yang besar.
"Karena ditumbuk di tempat yang sama tanpa menghilangkan identitas masing-masing sambal akhirnya menghasilkan bau yang sedap dan nikmat," kata Gus Miftah.
Baca juga: Peringatan 1.083 Tahun Al Azhar, Wapres Ma'ruf Amin Akan Dianugerahi Tokoh Wasathiyah
Tokoh Kristiani, Pendeta Gilbert Lumoindong mengatakan bahwa agama harus menjadi solusi untuk mengatasi permasalah bersama. Apalagi menjelang tahun politik, peran agama harus mampu mempersatukan bangsa bukan memecahbelahkan bangsa.
"Ini adalah tahun kebersamaan, tahun perjuangan, bagaimana kita saling mengisi satu sama lainnya. Agama harus sebagai solusi. Apapun yang namanya tahun politik, apa saja, agama harus menjadi solusi. Agama membawa damai sejahtera," kata dia.
Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi acara buka bersama yang sudah menghasilkan berbagai tokoh dari latar belakang agama yang berbeda. Kegiatan seperti itu perlu diperluas dan terus digaungkan.
"Ini acara yang luar biasa yang di mana memperlihatkan nilai Indonesia, bahwa dengan berbagai perbedaannya kita adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dan tentu yang saya sampaikan beberapa kali bahwa kita bisa terbebas dari berbagai masalah karena kita bersatu," ucap Erick.
Dia pun mendorong agar kegiatan silaturahmi lintas agama juga masif dilakukan di instansi pemerintahan.
"Inilah merupakan rajutan persatuan yang harus kita jaga, apakah saat ini atau masa depan. Mudah-mudahan ini menjadi hal positif saya juga mengajak bagaimana ini juga bergilir di institusi kementerian, supaya institusi pemerintahan juga mengerti bagaimana sebuah pelayanan bukan hanya birokrasi yang mengikat," tandasnya. (Van/Z-7
PAUS Leo XIV meminta gereja Katolik merespons perkembangan kecerdasan artifisial (artificial intelligence, AI) dalam pernyataan perdananya kepada Kolese Kardinal, 10 Mei 2025.
Persoalan di Manggarai, Jakarta Selatan, lebih tepat diatasi bila ada lowongan pekerjaan yang disiapkan bagi anak-anak muda di sana.
Direktur Eksekutif Maarif Institute Andar Nubowo menyebut hasil dari survei tersebut memperlihatkan persepsi positif terkait hal itu.
Sebagai salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pengalaman panjang mengelola keberagaman agama dan budaya.
INDONESIA akan menjadi tuan rumah International Partnership on Religion and Sustainable Development (PaRD) Leadership Meeting 2025 yang membahas peran agama dalam pembangunan global
Gua Maria adalah sebuah tempat yang dibangun khusus untuk kegiatan peziarahan dan keagamaan kepada Maria dan biasanya terletak di tempat yang jauh dari pusat kota.
Toleransi, katanya, adalah kata yang paling sering terdengar tapi terkadang bisa berbalik menjadi penyebab tindakan-tindakan intoleran.
Kementerian Agama menggagas Gerakan Ekoteologi, yaitu pendekatan keagamaan yang mendorong kepedulian lingkungan berbasis nilai-nilai spiritual.
Fondasi dari moderasi beragama yang kokoh tak hanya bertumpu pada edukasi atau pendekatan budaya semata, tetapi juga sangat berkaitan dengan kondisi ekonomi masyarakat.
Dengan memahami makna semboyan bangsa tersebut maka akan muncul cinta, toleransi, dan kelembutan perlu dimiliki oleh setiap orang yang beragama.
Wasathiyah sejatinya mengantarkan manusia ke kehidupan yang sukses dan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Perkembangan penduduk yang yang semakin padat dan majemuk dengan keragaman suku bangsa dan agama menjadikan hal penting dalam menjaga kehidupan dan kerukunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved