Senin 27 Maret 2023, 21:03 WIB

Elektabilitas Tertinggi dalam Sejarah, NasDem: Sumbangan Ekor Jas Anies

Yakub Pryatama Wijayaatmaja | Politik dan Hukum
Elektabilitas Tertinggi dalam Sejarah, NasDem: Sumbangan Ekor Jas Anies

Antara/Reno Esnir
Momen kebersamaan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Anies Baswedan

 

LEMBAGA survei Indikator Politik Indonesia melakukan jajak pendapat terhadap elektabilitas partai politik (parpol) peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, Partai NasDem mengalami peningkatan elektabilitas yang paling signifikan dari Agustus 2022 hingga Maret 2023.  

Menanggapi itu, Wakil Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim mengatakan, meningkatnya elektabilitas NasDem karena ada sumbangan efek ekor jas Anies Baswedan.

"Tentu ada sumbangan efek ekor, jadi Anies karena kami sudah bawa Anies keliling Indonesia mulai Sumatra, Jawa, Kalimantan dan papua," ujar Hermawi kepada Media Indonesia, Senin (27/3).

Baca juga : Pengamat Sarankan Anies Didampingi Tokoh NU di Pilpres 2024

Hermawi menyebut NasDem akan terus meningkatkan konsolidasi dan koordinasi dengan seluruh perangkat partai dan para caleg.

"Kami telah melengkapi struktur hingga tingkat paling bawah, bersamaan proses finalisasi caleg seluruh Indonesia mulai 1-11 April 2023," ungkap Hermawi.

Baca juga : Survei Indikator: Elektabilitas Partai NasDem Meningkat secara Signifikan

Terpisah, pengamat politik SMRC, Saidiman Ahmad menyebut naiknya elektabilitas NasDem mengindikasikan bahwa Nasdem mulai terasosiasi semakin baik dengan Anies Baswedan.

"Partai ini mulai bisa menarik massa Anies. Konsekuensinya adalah berkurangnya suara partai lain yang juga menjadi pendukung Anies," ujarnya.

"Ya. NasDem lebih mungkin menarik sebagian pemilih Demokrat dibanding PKS karena Demokrat dan Nasdem sebenarnya memiliki irisan ideologi yang besar. Kedua partai ini sama-sama nasionalis," tambahnya.

Dalam beberapa bulan terakhir, kata Saidiman, NasDem cukup berhasil membangun kepercayaan pendukung koalisi perubahan.

Saidiman mengemukakan jika patokannya adalah publik yang kurang puas dengan kinerja pemerintah, maka potensi massa pendukung narasi perubahan itu sekitar 30 persen.

"Bagi partai, ini potensi suara yang cukup besar. Jika 50 persen saja bisa menarik pemilih dari kelompok ini, itu sudah 15 persen suara, sudah bisa menjadi pemenang kedua atau ketiga dalam pemilihan legislatif nanti," tandasnya. (Z-5)

Baca Juga

ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

KPU Dorong Masyarakat tak Golput saat Pemilu 2024

👤Tri Subarkah 🕔Rabu 31 Mei 2023, 22:08 WIB
ANGGOTA Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Mochammad Afifuddin mendorong masyarakat untuk tidak menjadi golongan putih atau golput dan...
DOK MI

Erick Thohir Dinilai Cocok Dampingi Ganjar atau Prabowo Subianto

👤Widhoroso 🕔Rabu 31 Mei 2023, 21:24 WIB
MENTERI BUMN Erick Thohir yang menjadi salah satu kandidat calon calon wakil presiden (cawapres) dinilai cocok dipasangkan Ganjar Pranowo...
Antara/Sigid Kurniawan

Sandi Serahkan Keputusan pada Pimpinan Parpol

👤Sri Utami 🕔Rabu 31 Mei 2023, 21:08 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan tidak ada pembicaraan tentang dirinya akan disandingkan dengan calon...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya