Minggu 05 Maret 2023, 16:26 WIB

SAS Institute: Peringatan Kiai Said Aqil Membuka Diskursus Perpajakan Nasional

Mediaindonesia.com | Politik dan Hukum
SAS Institute: Peringatan Kiai Said Aqil Membuka Diskursus Perpajakan Nasional

Dok MI
Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute Abi Rekso

 

SEKRETARIS Eksekutif Said Aqil Siroj Institute Abi Rekso memahami seruan mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj terkait penolakan membayar pajak. Seruan itu disampaikan berkaca dari kasus gaya hidup mewah pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo.

Publik luas juga turut mencurigai asal harta Rafael Alun senilai puluhan miliar rupiah.

“Harus dipahami bahwa pernyataan Kiai Said Aqil Siroj adalah peringatan bukan ajakan. Kiai Said hanya mengingatkan kembali bahwa Ulama NU pernah berfatwa agar warga NU tidak membayar pajak. Waktu itu saat muncul masalah Gayus Tambunan. Jadi, tidak ada ajakan untuk boikot anti-pajak. Mohon lebih objektif dalam narasi pemberitaan," papar Abi Rekso lewat keterangan yang diterima, Minggu (5/3).

Di samping itu, jelas Abi Rekso, pajak adalah barang publik (public goods). Jadi, setiap warga negara pembayar pajak punya hak untuk mempertanyakan integritas dan transparansi pengelolaannya. Ia menegaskan, pajak adalah bentuk komitmen warga negara sekaligus kontrol terhadap pemerintah.

“Dalam monarki pajak itu sebagai alat ukur kepatuhan terhadap kerajaan. Sedangkan dalam negara demokratis, pajak adalah komitmen sekaligus kontrol warga negara terhadap pemerintah. Kiai Said adalah pembayar pajak sekaligus ulama besar. Peringatan itu harus dimaknai sebagai otokritik seraya mewakilkan perasaan publik atas jengkelnya terhadap perilaku pejabat pajak. Tidak ada yang salah atas pernyataan beliau," tandasnya.

Di sisi lain, Abi menilai atas peringatan Kiai Said terhadap institusi pemungut pajak, membuat diskursus soal perpajakan nasional hidup. Terlihat bagaimana akhirnya Presiden Joko Widodo bereaksi kemudian Menteri Keuangan Sri Mulyani memecat pejabat Bea Cukai, hingga DPR yang akan memanggil Dirjen Pajak RI.

“Dengan adanya peringatan Buya (Kiai Said Aqil) soal pajak, semua pihak jadi bereaksi, termasuk Presiden Jokowi. Bahkan Dirjen Pajak jadi sowan ke PBNU. Ini kan bagus, diskursus perpajakan nasional menjadi perhatian kita bersama. Buya Said itu 1000% NKRI, tuduhan anti pajak itu terlalu berlebihan bahkan fitnah," pungkasnya. (OL-8)

Baca Juga

Medcom/Fachri Audhia Hafiez

Rekomendasi Nama Cawapres Dikonsulkan dengan Anies dan Pimpinan Parpol

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Selasa 28 Maret 2023, 11:30 WIB
Seluruh figur bakal cawapres yang direkomendasikan akan dibahas dengan anis Baswedan dan para pimpinan parpol Koalisi Perubahan untuk...
Antara

Pengamat: KPK Jangan Berhenti Di Kasus Tukin Ditjen Minerba ESDM

👤Insi Nantika Jelita 🕔Selasa 28 Maret 2023, 11:20 WIB
"KPK jangan berhenti di penyidikan Ditjen Minerba, harus usut serius keterlibatan oknum BPK lainya," kata Direktur Eksekutif CERI...
ANTARA/Hafidz Mubarak A

Firli Tegaskan Komitmen Konsisten Hingga Akhbir Masa Jabatan

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Selasa 28 Maret 2023, 10:52 WIB
Firli mengatakan penanganan perkara yang memenuhi aturan berlaku menjadi harga mati. Dia tidak mau mewariskan masalah kepada komisioner...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya