Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dikuasai Andi Salim, Aset DPD Golkar Kota Bekasi Tinggal Cerita

Mediaindonesia.com
28/2/2023 22:07
Dikuasai Andi Salim, Aset DPD Golkar Kota Bekasi Tinggal Cerita
Kanor DPR Partai Golkar yang berada di Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa Barat.(Ist)

KETUA Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Kota Bekasi Arif Subagyo mendesak Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Jawa Barat untuk mengevaluasi kepemimpinan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar Kota Bekasi.

Arif menilai terpilihnya Ketua DPD Golkar Kota Bekasi melalui Musda yang digelar di Graha Bintang, Kota Bekasi, pada tahun 2021 silam yang diduga cacat hukum itu.

"Bukan karena kemampuan Ade Puspitasari dalam politik, namun lantaran campur tangan orang tuanya Rahmat Effendi (Pepen)," kata Arif dalam keterangan pers, Selasa (28/2). 

Baca juga : Mahasiswa Tolak Calon Penjabat Wali Kota Bekasi yang Disebut Wali Kota Petahana

Sebagai kader Golkar, Arif mengaku prihatin, padahal masih banyak kader potensial yang mampu menjaga marwah partai Golkar. Bukan sebaliknya, memaksakan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD Golkar. 

“Tidak ada maksud sentimen pribadi, namun demikian apa yang saya suarakan itu bagian kecintaan saya terhadap Golkar agar dipimpin oleh kader yang mumpuni,” ujar Arif.

Bukan hanya itu, jika DPD Golkar Jawa Barat tetap mempertahankan Ade Puspitasari sebagai Ketua DPD, Arif pun memprediksi perolehan suara Partai Golkar pada pemilu 2024 mendatang akan terjun bebas.

Baca juga : Konflik Kepengurusan DPD Golkar Kota Bekasi Bisa Turunkan Elektabilitas Partai

Penilaian Arif bukan tanpa alasan, ketika Rahmat Effendi menjabat sebagai Wali Kota, Golkar Kota Bekasi hanya mendapatkan 8 kursi di DPRD, yaitu berada di urutan ketiga setelah PKS dan PDI Perjuangan.

Padahal saat itu Pepen memiliki otoritas kekuasaan yang luar biasa sebagai kepala daerah.

“Di tangan Pepen yang dinilai sebagai politisi senior saja,  Golkar Kota Bekasi hanya mendapat 8 kursi, bagaimana Golkar dipegang Ade, saya perkirakan suaranya bakal ambruk,” ujarnya. 

Baca juga : Ini Pesan Ridwan Kamil ke Plt Wali Kota Bekasi

Selain itu, kasus korupsi yang menjerat orang tua dari Ade Puspitasari juga dipastikan bakal menjadi efek domino terhadap elektabilitas partai Golkar di Kota Bekasi. Bahkan, kabarnya sejumlah politisi senior saat ini telah eksodus ke partai lain.

“Sebab sosok Ade tidak lepas dari bayang-bayang korupsi orang tuanya (Pepen), dan sudah barang tentu akan merusak citra Golkar itu sendiri. Kami menilai jika DPP Golkar tidak segera mengambil langkah tepat, jangan harap kursi Golkar di DPRD Kota Bekasi bertahan di posisi ketiga,” ungkapnya.

Arif mengungkapkan, bahwa Ade juga dinilai gagal mempertahankan gedung Golkar yang sempat menjadi objek sengketa, setelah sebelumnya dilakukan proses jual beli antara Rahmat Effendi dengan Andi Salim (pengusaha).

Baca juga : Ridwan Kamil Tunjuk Tri Adhianto Jadi Plt Wali Kota Bekasi

“Sekarang gedung Golkar telah dikuasai oleh Andi Salim. Lantas apa yang kita banggakan jika gedung Golkar sebagai simbol eksistensi partai itu dijual," jelasnya. 

"Padahal gedung Golkar itu merupakan satu-satunya kantor partai yang letaknya strategis berada di pusat Kota Bekasi. Namun saat ini tunggal cerita setelah berpindah tangan. Hal ini tentunya yang membuat kecewa para kader,” tegas Arif.

Untuk itu lanjut Arif, masih ada kesempatan Golkar Kota Bekasi melakukan konsolidasi guna mengganti Ade dari Ketua DPD Golkar, kemudian menggelar Musdalub guna memilih pemimpin yang mampu merangkul semua komponen.

Baca juga : Memiliki PBG, Masjid Lebih Mudah Ajukan Proposal Bantuan

"Sebab berdasarkan pengakuan dari sejumlah pengurus kecamatan, Ade Puspitasari dinilai bukan sosok yang egaliter," katanya. 

“Mungkin Ade belum move on, sehingga masih memposisikan dirinya sebagai anak Wali Kota Bekasi. Padahal kita ketahui bahwa Pepen terseret kasus korupsi dan telah divonis 12 tahun penjara, yang saat ini masih menunggu hukuman selanjutnya atas kasasi yang diajukan KPK,” tandasnya.

Arif juga mengingatkan, bahwa tahun politik sudah di depan mata. Sementara, rivalitas parpol lainnya sudah mengatur strategi untuk meraup suara, namun di sisi lain Golkar Bekasi masih sibuk dengan persoalan internal. 

Baca juga : Daftar Kode Pos Bekasi Lengkap Kecamatan dan Kelurahan

“Kader Golkar harus bangkit, sebab berdasarkan survei Litbang Kompas Partai Golkar pada urutan ketiga di bawah PDi Perjuangan dan Partai Gerindra secara nasional. Oleh karena itu guna mempertahankan suara Golkar Kota Bekasi dibutuhkan sosok pemimpin yang memiliki jiwa petarung dan dapat mengembalikan marwah partai,” harap Arif.

Nasib Gedung DPD Golkar Kota Bekasi

Sementara itu, berdasarkan pernyataan Ade Puspitasari terkait dengan penguasaan Gedung Golkar oleh pihak lain, melalui grup WhatsApp DPD, Ade minta kader tidak meladeni manuver yang dilakukan Andi Salim.

Baca juga : Sekolah Satu Atap Kota Bogor Diharap Jadi Solusi Masalah PPDB

Bahkan, Ade meminta kepada kader untuk fokus bagaimana pemenangan Golkar ke depan. Ia pun mengklaim bahwa sampai kapanpun Gedung Golkar tidak bisa dipindahtangankan.

"Kita pun tau sejarah gedung itu seperti apa. Tidak mungkin Andi salim punya tanahnya. Karena tanah itu sampe hari ini masih milik Perumnas," katanya. (RO/OL-09)

Baca juga : Perpani Kota Bekasi Gandeng The Hub Indonesia Kembangkan Potensi Atlet Panahan Jabar



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya