Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
DEWAN Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Nusa Tenggara Barat optimistis magnet bakal calon presiden Anies Baswedan membuat partai itu akan keluar sebagai pemenang pada Pemilu 2024 di provinsi itu.
"Dengan magnet Pak Anies Baswedan selalu bakal calon presiden yang diusung Partai NasDem, kami yakin bisa jadi pemenang di NTB," kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Partai NasDem NTB, Rumaksi di Mataram, Selasa.
Ia menegaskan optimisme itu bertambah setelah hadirnya sejumlah tokoh panutan di NTB. Mulai kalangan ulama, tokoh masyarakat hingga tokoh pemuda yang sudah memastikan berkomitmen untuk siap memenangkan partai besutan Surya Paloh tersebut.
"Alhamdulillah, sudah banyak berbagai tokoh panutan di NTB sudah bergabung ke dalam partai kami. Jadi, yang kalian tahu hanya TGH Fadli saja kan, tetapi sebetulnya banyak sekali, saya tidak bisa sebutkan satu persatu, lihat saja nanti pasti ada saatnya," ujar Wakil Bupati Lombok Timur ini.
Menurut dia, pihaknya sudah menyiapkan berbagai strategi untuk memenangkan kontestasi Pemilu 2024. Hanya saja, strategi itu belum dapat dibuka kepada publik.
Meski demikian, dengan membludaknya masyarakat di berbagai wilayah di NTB saat penyambutan Anies Baswedan beberapa waktu lalu, hal itu menjadi penanda bahwa Partai NasDem dapat diterima semua kalangan di NTB.
"Jadi, memang kedatangan Pak Anies bagus, NasDem jadi makin besar. Besar ekor jas-nya, besar betul. Dan itu kita jaga terus euforia masyarakat hingga saat Pemilu 2024," kata Rumaksi.
Baca juga: Dukungan dan Doa untuk Anies Mengalir dari Berbagai Kota
Ia menambahkan dari hasil rapat internal dengan jajaran pengurus DPW dan DPD NasDem di NTB yang juga dihadiri para relawan Anies Baswedan. Rumaksi mengaku, target kemenangan minimal 80 persen suara di NTB, sangat terbuka lebar.
Sebab, kekompakan dan kesolidan kader dan pengurus NasDem saat ini, sudah menyatu dan terjaga di bawah kepemimpinan Ketua DPW Willy Aditya yang ditunjuk DPP menggantikan Sitti Rohmi Djalilah.
"Insya Allah, kemenangan Pak Prabowo bisa kita ungguli. Kan Pak Prabowo menangnya di atas 70 persen saat Pilpres lalu. Nah kalau hitungan kami itu, Pak Anies akan bisa tembus di atas 80 persen. Ini karena kita target bisa menguasai NTB," ujarnya didampingi Sekretaris DPW Nasdem NTB Wahidjan dan Bendahara DPW Baiq Diah Ratu Ganefi.
Rumaksi yang juga menjabat Ketua DPD NasDem Lombok Timur ini juga memastikan tidak akan gentar dengan gebrakan partai-partai lain di NTB.
Salah satunya, kehadiran Partai Perindo dengan figur sentral yakni Tuan Guru Bajang (TGB) HM Zainul Majdi yang pernah menjabat Gubernur NTB dua periode. Sebab, Tuan Guru Bajang juga belum dilihatnya sebagai sebuah ancaman besar bagi keberadaan Partai NasDem.
"Kalau bicara rival yang harus jadi ancaman itu, kalau saya ya masih Partai Golkar. Nah, kalau Perindo ndak lah kita terlalu pikirkan. Kan dia baru lahir, dia kan baru jadi, anak baru, butuh penyesuaian, adaptasi, biasa-biasa saja. Kader NasDem enggak takut dengan TGB atau Perindo," katanya.
Ia mengaku, jika NasDem dapat keluar sebagai pemenang pemilu 2024 di NTB, tentunya kader partai-nya akan didorong menjadi calon Gubernur NTB.
"Tapi kalau saya enggak lah. Saya sadar diri karena faktor umur kecuali kalau merebut kursi Bupati Lombok Timur. Saya kira baru tepat untuk orang seusia saya. Tapi kita harus menang dulu," katanya. (Ant/OL-17)
Partai NasDem menyatakan komitmennya untuk membuka ruang bagi generasi muda dalam dunia politik.
Ali Armunanto mengungkapkan, dalam lima tahun terakhir, NasDem telah mempersiapkan para suksesor dari jauh-jauh hari.
NasDem telah mempersiapkan suksesi kepemimpinan dengan sangat matang.
NasDem telah mempersiapkan suksesi kepemimpinan dengan sangat matang.
Namun kenyataannya, mereka yang mampu dan memiliki penghasilan tetap seperti ASN bahkan mereka yang secara kategori ekonomi mampu justru ikut menerima bansos.
Surya Paloh mengungkapkan bahwa tren dominasi generasi muda dalam politik sudah mulai terlihat dari hasil Pilkada serentak baru-baru ini.
PARTAI politik di DPR begitu reaktif dalam merespons Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No 135/PUU-XXII/2025.
MELALUI Putusan No 135/PUU-XXII/2024, MK akhirnya memutuskan desain keserentakan pemilu dengan memisahkan pemilu nasional dan pemilu daerah.
Titi meminta kepada DPR untuk tidak membenturkan antara Pasal 22E ayat (1) UUD NRI 1945 dengan putusan konstitusionalitas pemilu serentak nasional dan daerah.
WAKIL Ketua Komisi II DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi menyoroti kompleksitas Pemilu serentak atau yang berlangsung bersamaan, terutama dalam konteks pemilihan legislatif dan presiden
Pengecekan berbagai jenis peralatan keamanan dan alat material khusus serta kendaraan dinas diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya konflik saat tahapan pemilu serentak berlangsung.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Papua meminta bantuan 10 satuan setingkat kompi (SSK) untuk mengamankan Pemilu 2024 di empat provinsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved