Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan Indonesia sejauh ini tidak mengirimkan bantuan berupa tim Search and Rescue (SAR) serta tenaga medis untuk membantu proses evakuasi pascagempa di Suriah.
Langkah tersebut dilakukan karena pemerintah Suriah tidak mampu memberikan jaminan maksimal kepada para personel yang akan dikirimkan ke sana. "Pemerintah Suriah tidak menjamin keamanan yang maksimal, maka diputuskan kita tidak kirim personel ke sana," ujar Suharyanto di Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/2).
Kendati demikian, ia memastikan bahwa pemerintah Indonesia tetap mengirim bantuan berupa makanan dan logistik ke negara tersebut. "Kita kirim perlengkapan, barang. Barangnya sama seperti yang dikirim ke Turki. Termasuk yang dikirimkan hari ini," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pemerintah mengirim bantuan berupa makanan, pakaian dan keperluan logistik lainnya seberat 140 ton ke Turki dan Suriah.
Semua bantuan tersebut dibagi ke dalam empat pesawat terbang, dengan pembagian dua pesawat ke Turki dan dua pesawat ke Suriah. "Untuk yang ke Suriah, begitu pesawat sampai di Damaskus, dalam empat jam, akan kembali lagi ke Indonesia dengan transit di Jeddah," jelasnya.
Pesawat itu juga akan membawa 27 warga negara Indonesia yang terdampak gempa pulang ke Tanah Air. "Dari Suriah ada 27 WNI yang akan dibawa pulang ke Indonesia," tandas Suharyanto. (OL-12)