Rabu 14 Desember 2022, 21:40 WIB

TNI AU Latih Jurnalis Liputan di Medan Perang

Tri Subarkah | Politik dan Hukum
TNI AU Latih Jurnalis Liputan di Medan Perang

MI/TRI SUBARKAH
Personel TNI AU memeragakan penggunaan senjata kepada para jurnalis peserta Outbond Media Dirgantara, Rabu (14/12).

 

TENTARA Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) melalui Dinas Penerangan menggelar pelatihan bagi 50 jurnalis dalam meliput kegiatan di daerah konflik, termasuk di medan perang. Kegiatan bertajuk Outbond Media Dirgantara itu diselenggarakan di Wing 1 Pasgat, Jakarta Timur, selama dua hari, yakni 14-15 Desember 2022.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah mengatakan bahwa acara outbond tersebut bukan semata-mata dalam rangka menjalin silaturahim antara pihaknya dan para jurnalis. Ia menyebut Dispenau ingin memberikan nilai tambah dalam acara yang digelar tahun ini.

"Kami memberikan pengetahuan dan juga keterampilan pada saat rekan-rekan (jurnalis) ditugaskan untuk meliput ke daerah konflik," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/12).

Indan menjelaskan, rangkaian kegiatan pada hari pertama berkutat seputar teori untuk memperkaya pengetahuan jurnalis saat meliput di daerah dengan potensi berbahaya. Dalam hal ini, pihak Wing 1 Pasgat memberikan pemaparan soal kelengkapan yang diperlukan jurnalis di medan konflik maupun pengenalan beberapa jenis senjata.

Di samping itu, para jurnalis juga mendapat pengetahuan dasar untuk bertahan hidup. Prajurit Wing 1 Pasgat menjelaskan teknik mendapatkan air saat berada di hutan, ragam tanaman liar yang aman dimakan, menangkap ular, serta cara menguliti kelinci.

Pada hari kedua, puluhan jurnalis tersebut akan diajak pihak TNI AU untuk mempraktikan teori yang telah didapat. "Besok kita akan praktikan. Kita sudah minta bantuan dari Wing 1 Pasgat untuk berbagi ilmunya kepada teman-teman dan besok teman-teman akan diajak untuk bersama-sama bagaimana mempraktikannya," tandas Indan.

Bintara Operasi dan Latihan (Baopslat) Wing 1 Pasgat Serka Amin Nur Hidayat menyebut, seorang jurnalis yang meliput di daerah konflik setidaknya harus melengkapi diri dengan helm, body armor, elbow pad, ram knee pad. Menurutnya, ada kemiripan antara penembak runduk atau sniper di medan konflik dan jurnalis yang sedang meliput.

"Sniper kerjanya senyap mematikan, tapi Anda senyap menghasilkan, menghasilkan informasi atau gambar untuk dipublikasikan," katanya. (P-2)
 

Baca Juga

MI/susanto

Pengamat Qodari: Sebagai Kandidat Cawapres, Erick Lebih Unggul dari AHY

👤mediaindonesia.com 🕔Minggu 26 Maret 2023, 05:40 WIB
Survei Indo Barometer menyajikan temuan bahwa Erick Thohir mampu puncaki daftar elektabilitas teratas sebagai cawapres untuk Pilpres...
DOK/FORUM MILENIAL NUSANTARA

Pembangunan IKN, Simbol Pengembangan Diri dan Persiapan SDM

👤Media Indonesia 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 23:40 WIB
Pembangunan IKN di Kalimantan Timur ditanggapi dengan serius oleh Gubernur Isran Noor. Baginya, keberadaan IKN menjadi pemacu untuk...
MI/Susanto

Rafael Mengaku Bingung Laporan Kekayaannya Dipermasalahkan

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 23:33 WIB
Rafael juga mengaku selalu kooperatif jika dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) maupun...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya