Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HAKIM ad hoc dalam perkara dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat pada Peristwia Paniai, Siti Noor Laila, menyebut sejumlah saksi dari unsur TNI dan Polri menutupi fakta sebenarnya selama persidangan. Majelis hakim menduga hal itu dilakukan untuk menghindari ancaman pidana.
Pernyataan Siti disampaikan dalam sidang beragendakan pembacaan vonis untuk terdakwa tunggal mantan Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 1705/Paniai Mayor Inf (Purn) Isak Sattu. Ia menyebut, para saksi dari Koramil 1705-02/Enarotali dan Polsek Paniai Timur yang telah diambil keterangannya selama sidang harusnya tahu siapa yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa maupun luka dalam kejadian tanggal 8 Desember 2014.
"Namun fakta di persidangan, saksi-saksi tersebut menerangkan tidak dapat mengetahui atau tidak melakukan penembakan di luar prosedur yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka," kata Siti di Pengadilan HAM pada Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (8/12).
Ia lantas menyinggung beleid dalam Pasal 185 Ayat (6) KUHAP terkait penilaian kebenaran keterangan seorang saksi. Dalam ketentuan itu, hakim harus sungguh-sungguh memperhatikan kesesuaian antara keterangan saksi satu dan saksi maupun alat bukti lain, cara hidup dan kesusilaan saksi, serta segala sesuatu yang memengaruhi dapat tidaknya keterangan itu dipercaya.
Atas dasar itu, Siti mengatakan bahwa majelis hakim memahami para saksi TNI/Polri berusaha menutupi fakta yang sebenarnya terjadi. "Karena ingin melindungi diri, rekan, dan juga kesatuan masing-masing dari ancaman pidana dan opini negatif dari masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Putusan Sidang HAM Berat Paniai Disebut akan Dilematis
Di samping itu, Siti juga menyinggung kesaksian salah satu korban luka bernama Yeremias Kayame terkait tembakan yang dilepaskan tentara Koramil 1705-02/Enarotali pada 8 Desember 2014 ke arah massa. Kesaksian itu sebelumnya hanya dibacakan jaksa penuntut umum (JPU) karena Yeremias tidak hadir ke ruang sidang. Tembakan tentara itu dipicu oleh massa yang melemparkan batu ke arah kantor koramil.
"Tidak lama kemudian, dari arah kantor koramil, anggota tentara koramil langsung melepaskan tembakan," ungkap Siti.
"Lalu diikuti dengan anggota polisi, Brimob, Bais, dan semua yang pegang senjata di situ melepaskan tembakan selayaknya ada perang dunia," sambungnya.
Majelis hakim menerangkan peristiwa tanggal 8 Desember merupakan bentuk protes masyarakat atas terjadinya pemukulan pada 7 Desember malam yang diduga dilakukan oknum anggota TNI. Kendati demikian, penanganan protes masyarakat oleh aparat dinilai berlebihan dan tidak profesional. Respon aparat, terang majelis hakim, tidak seimbang dengan ancaman demonstrasi.
Majelis hakim sidang HAM berat Paniai diketuai oleh Sutisna Sawati. Di samping Siti, duduk sebagai anggota hakim adalah Abdul Rahman Karim, Robert Pasaribu, dan Sofi Rahma Dewi. (P-5)
Pegiat HAMĀ Perempuan Yuniyanti Chizaifah menegaskan pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut tidak ada pemerkosaan terhadap perempuan etnis Tionghoa dalam tragedi Mei 1998
UNIVERSITAS Erasmus Rotterdam (EUR) di Belanda, Kamis (5/6), mengumumkan bahwa mereka membekukan kerja sama di seluruh institusi dengan tiga universitas Israel.
Ada banyak rekomendasi baik itu regulasi maupun kasus-kasus yang menjadi tanggungjawab Kementerian HAM untuk menindaklanjutinya. RPP Konsesi diharapkan bisa terwujud segera
AMNESTY International Indonesia meminta pemerintah untuk segera mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait akses pendidikan dasar gratis. Putusan MK
Warisan otoritarianisme masih tetap dirasakan sampai saat ini. Amnesty International Indonesia menilai, peringatan 27 tahun reformasi justru diwarnai dengan erosi hak asasi manusia (HAM).
KEMENTERIAN HAM merekomendasikan pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) untuk mengusut tuntas kasus dugaan pelanggaran eksploitasi terhadap pemainĀ Oriental Circus Indonesia (OCI).
Greta Thunberg kembali ke Swedia setelah dideportasi dari Israel karena ikut misi kemanusiaan ke Gaza. Ia mengecam Israel atas dugaan kejahatan perang dan genosida.
AMNESTY International merilis laporan tahunan 2024 yang mengungkapkan bahwa praktik otoritarian semakin menjangkiti negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia.
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) telah mengeluarkan rekomendasi mengenai dugaan eksploitasi pemain sirkus di Oriental Circus Indonesia (OCI) yang pernah diterbitkan pada 1 April 1997
DIREKTUR Eksekutif Amnesty International Indonesia, menanggapi dugaan praktik eksploitasi dan penyiksaan yang dialami sejumlah eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI).
Dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan sekadar sikap politik, melainkan panggilan moral dan sejarah bangsa.
PENYESUAIAN/penundaan jadwal pengangkatan calon aparatur sipil negara (CASN) dari jadwal yang sudah ditetapkan sebelumnya berpotensi merembet pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved