Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
PEKERJA rumah tangga (PRT) mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo, Susi, dinilai memberikan keterangan yang berubah-ubah saat bersaksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Hakim ketua Wahyu Iman Santosa mengingatkan Susi bisa dipidanakan.
Mulanya, Wahyu mendalami Susi yang bersaksi untuk terdakwa Bharada Richard E alias Richard Eliezer Puhidang Lumiu mengenai pindahnya istri Sambo, Putri Candrawathi dari rumah di Jalan Bangka ke Jalan Saguling. Susi mengaku tidak mengetahui alasan Putri pindah.
Kendati demikian, Susi menjawab dengan yakin bahwa Sambo juga ikut pindah ke rumah di Jalan Saguling. Wahyu menilai jwaban Susi terlalu cepat. Wahyu mengingatkan Susi bisa dipidanakan jika keterangan Susi berbeda dengan saksi lainnya.
"Kalau keterangan saudara berbeda dengan yang lain saudara bisa dipidanakan lo! Pikirkan dulu jangan jawab cepat-cepat, saya enggak nanya langsung buru-buru jawab," aku Susi di ruang sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10).
Wahyu menilai jawaban Susi berubah-ubah ketika ditanya sering tidaknya Sambo tinggal di rumah Jalan Saguling. Saat ditanya pertama kali, Susi mengatakan Sambo tidak setiap hari tinggal di Saguling. Namun ketika didalami lagi oleh Wahyu, ia mengatatkan Sambo sering tinggal di Saguling.
Baca juga: Kasus Mardani Maming Akan Segera Disidangkan
"Jawaban saudara berubah-ubah. Ada apa?," tanya Wahyu.
"Nanti kami panggil saksi-saksi lain, kalau keterangan saudara berubah, saya perintahkan jaksa penuntut umum untuk proses saudara. Paham ya?" sambungnya.
Lebih lanjut, Wahyu juga menilai Susi berbohong saat ditanya sering tidaknya Sambo dan Putri pergi ke luar kota. Susi menyebut tidak tahu jika Sambo dan Putri pernah ke luar kota. Namun, jawaban itu berubah saat ditanya mengenai kepergian Sambo dan Putri ke Bali.
"Saat ke Bali saudara ikut?" tanya Wahyu.
"Ikut," jawab Susi.
"Kok (tadi) ngomong tidak tahu. Kan ketauan kalau saudara berbohong. Tadi pertanyaan saya apakah saudara Ferdy Sambo sering bepergian bersama saudara Putri Candrawathi, sauadra jawab tidak tahu, tapi giliran saya tanya ke Bali saudara jawab ikut," ujar Wahyu.
"Saudara tuh berpikir, saudara terjebak dalam kebohongan saudara sendiri," tandasnya.
Eliezer, Sambo dan Putri merupakan tiga dari lima terdakwa pembunuhan berencana Yosua. Dua terdakwa lainnya adalah Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf. Mereka didakwa dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. (OL-4)
ORANG tua mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua atau Brigardir J mengajukan gugatan perdata senilai Rp7,5 miliar terkait perbuatan melawan hukum.
Remisi hanya diberikan kepada Putri. Sementara itu, untuk suaminya Ferdy Sambo tidak diberikan.
Pemotongan vonis Putri Candrawathi oleh majelis hakim karena dinilai bukan inisiator pembunuhan Brigadir J dan memiliki empat anak.
Riwayat hidup Ferdy Sambo yang mengabdi selama 30 tahun di Polri masuk dalam pertimbangan meringankan putusan hakim.
Tidak ada peningkatan pengamanan saat Ferdy Sambo dieksekusi ke Lapas Salemba.
Terpidana kasus pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawati telah dijebloskan ke Lapas Pondok Bambu, Jakarta Timur.
DI bawah guyuran hujan lebat, Pemerintah Kabupaten Yahukimo bersama Forkopimda tetap menggelar upacara Taptu dengan khidmat pada Sabtu (16/08) sore, sebagai rangkaian HUT ke-80 RI
Rangkaian kegiatan peringatan 17 Agustus tahun ini dipusatkan di Monas, serupa dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
POLRI menggelar Tactical Floor Game (TFG) Operasi Terpusat Merdeka Jaya 2025 di Aula Gedung BPMJ Polda Metro Jaya, Kamis (14/8) untuk persiapan pengamanan HUT ke-80 RI.
Ada korban dari polisi dan masyarakat dalam aksi unjuk rasa di Pati. Ada 38 orang yang saat ini sedang diobati di Rumah Sakit Soewondo. Sebagian besar sudah pulang dari rumah sakit.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Sejak 8 Agustus 2025, ribuan kilogram beras telah disalurkan kepada masyarakat di berbagai kabupaten/kota di Lampung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved