JUMLAH korban tewas telah meningkat menjadi 50 orang akibat tanah longsor yang melanda Las Tejerias, Venezuela, Kamis (13/10). Bencana ini diakibatkan fenomena cuaca musiman La Nina.
"Sejauh ini kami secara resmi memiliki 50 orang yang sayangnya kehilangan nyawa dan (tubuh mereka) telah diserahkan kepada kerabat mereka," kata Menteri Dalam Negeri, Remigio Ceballos.
Sebelumnya, kata dia, jumlah korban tewas tercatat 43 orang. Hujan deras yang tidak biasa telah menyebabkan sungai besar dan beberapa aliran air meluap di Las Tejerias, sebuah kota berpenduduk sekitar 50ribu orang itu.
Kota itu terletak di pegunungan dekat Caracas. Hujan menyebabkan semburan lumpur yang menghanyutkan mobil, bagian dari rumah, bisnis dan kabel telepon, dan menebang pohon besar.
Baca juga: Wilayah di Tiga Negara Bagian, Australia Dilanda Banjir
"Sekitar 3.200 orang telah dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dan pembersihan di kota itu," jelasnya.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan awal pekan ini bahwa jumlah korban dari bencana alam terburuk Venezuela dalam beberapa dekade kemungkinan akan mencapai 100 orang.
Para ahli mengatakan badai itu merupakan yang terparah oleh fenomena cuaca musiman La Nina yang mencengkeram wilayah tersebut, serta efek dari Badai Julia, yang merenggut sedikitnya 26 nyawa di Amerika Tengah dan menyebabkan kerusakan parah.
Bencana ini menjadi yang terparah yang melanda Venezuela. Maduro telah bersumpah untuk membangun kembali setiap rumah dan pusat bisnis yang hancur akibat bencana ini.
"Las Tejerias akan bangkit seperti burung phoenix, Las Tejerias akan terlahir kembali," katanya. (CNA/OL-4)