Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

PKS dan Demokrat Kritik Penaikan Harga BBM

Putra Ananda
03/9/2022 21:08
PKS dan Demokrat Kritik Penaikan Harga BBM
Polisi melakukan pengamanan di salah satu SPBU pascapenaikan harga BBM.(Antara)

FRAKSI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengkritisi kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite dan Solar, berikut BBM nonsubsidi jenis Pertamax. 

Kenaikan harga BBM dinilai berdampak langsung pada lonjakan harga kebutuhan bahan pokok. Serta, menekan daya beli masyarakat, yang belum pulih terdampak pandemi covid-19.

"Kasihan warga, masih berat dampak pandemi, sudah kena beban BBM naik," cetus Anggota DPR dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera, Sabtu, (3/9).

Baca juga: Menkeu: Banyak Orang Bermobil Masih Nikmati BBM Subsidi

Menurutnya, penaikan harga BBM bisa diperlambat dengan menunda proyek kereta cepat dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Besarnya anggaran proyek strategis tersebut dinilainya bisa dialihkan untuk anggaran subsidi energi.

"Pemerintah lebih mementingkan IKN dan kereta cepat, ketimbang membantu masyarakat. Harga BBM naik, itu berat sekali untuk rakyat," imbuhnya.

Baca juga: Harga BBM Naik, Buruh: Daya Beli akan Turun

Terpisah, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi Partai Demokrat Irwan Fecho mendesak pemerintah untuk membatalkan atau mencabut kembali kebijakan penaikan harga BBM. Sebab, beban kenaikan harga BBM dirasakan langsung oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Kami dari Demokrat dengan tegas menolak kenaikan BBM kali ini. Kami nyatakan, memilih bersama rakyat. Pemerintah segera batalkan kebijakan ini," pungkas Irwan.

Setidaknya, dari sembilan fraksi di DPR RI, enam fraksi menyatakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM. Beberapa fraksi tersebut, yakni Demokrat, Golkar, PPP, PKS dan PKB. Sementara PAN dan PDIP menyatakain abstain. Hanya satu fraksi yang setuju, yakni NasDem.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya