Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelang Nataru, Harga Beras dan Daging Ayam di Medan Merangkak Naik selama Dua Pekan

Yosep Pencawan
12/12/2024 19:31
Jelang Nataru, Harga Beras dan Daging Ayam di Medan Merangkak Naik selama Dua Pekan
ilustrasi(Dok.MI)

HARGA beras dan daging ayam di Kota Medan, Sumatera Utara dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru). Namun kenaikan kedua komoditas tersebut dinilai disebabkan faktor yang berbeda. Berdasarkan pemantauan di sejumlah pasar tradisional di Kota Medan dan sekitarnya, Kamis (12/12), harga beras medium kini berada di angka Rp 13.850 sampai Rp 14.050 per kilogram. Harga itu lebih tinggi dari dua hari lalu yang berada di angka Rp 13.750 sampai Rp 13.950 per kilogram.

Menurut para pedagang, kenaikan harga ini sebenarnya sudah terjadi sejak dua pekan lalu di tingkat pedagang besar. Kenaikan itu terus bertahan sehingga pedagang kecil terpaksa ikut menaikkan harga. Berdasarkan pengamatan, daging ayam juga mengalami tren kenaikan harga. Pada pekan lalu, harga daging ayam masih sekitar Rp 37.400, tetapi kini sudah di kisaran angka Rp37.800 per kilogram.

Meskipun tren kenaikan harga kedua komoditas itu terjadi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, menurut Pengamat Ekonomi Sumatera Utara Gunawan Benjaminmenilai faktor penyebabnya berbeda satu sama lain. Dia melihat tren kenaikan harga beras merupakan dampak dari kenaikan harga gabah kering giling (GKG). Yang mana harga GKG di Sumut saat ini sudah menyentuh angka Rp 8.000 per kilogram.

"Itu (Kenaikan harga GKG) tentunya mengerek kenaikan harga keekonomian beras di pasar," ujar Gunawan.

Sedangkan tren kenaikan harga daging ayam, lanjut dia, merupakan implikasi dari peningkatan permintaan. Saat ini, peningkatan permintaan daging ayam, dicatat Gunawan, meningkat 13% sampai 17%.

"Tren konsumsi daging ayam ini berpeluang untuk terus naik hingga tutup tahun," imbuhnya.

Terkait dengan tren kenaikan harga beras, dia meyakini konsumen beras medium akan banyak yang beralih ke beras tabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Beras ini dijual berdasarkan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah dan memiliki kualitas yang masih berada di tingkat medium. Hal itu yang menurutnya menyebabkan peningkatan permintaan beras SPHP dalam waktu dekat. Sedangkan untuk daging ayam, diyakininya tidak akan mengalami subtitusi.

Selain kedua komoditas tersebut, cabai rawit juga mengalani tren kenaikan harga yang kini sudah berada di kisaran Rp 50.000 per kilogram. Namun harga berbagai komoditas pangan strategis lain di Kota Medan dan sekitarnya masih terpantau stabil. (H-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya