Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ikatan Notaris Indonesia Gelar KLB untuk Pillih Kepengurusan Baru

Mediaindonesia.com
15/6/2022 20:20
Ikatan Notaris Indonesia Gelar KLB untuk Pillih Kepengurusan Baru
Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Otty Hari Chandra Ubayani saat diwawancarai media massa.(Ist)

MASA jabatan kepengurusan Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) periode 2019-2022, telah berakhir 30 April 2022 lalu.

Namun, ada beberapa hal yang sejatinya menjadi perhatian para notaris bahwa sesuai AD/ART, bila habis periode kepengurusan, maka yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan PP INI adalah para Pengurus Wilayah (Pengwil).

"Dengan berakhirnya periode kepengurusan 2019-2022 pada 30 April 2022, seharusnya nahkoda INI diambil alih oleh Pengwil-Pengwil," kata Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Otty Hari Chandra Ubayani dalam keterangan resminya, Rabu (15/6),

Baca juga : 12 Makanan Khas Riau yang Bisa Kamu Cicipi Saat Wisata Kuliner

"Mereka (Pengwil) yang akan mengadakan agenda-agenda, baik Kongres Luar Biasa (KLB) maupun kongres tiga tahunan. Dengan begitu, pelaksanaannya akan berlangsung lebih fair," jelas Otty.

Sebagaimana diketahui, PP INI akan diadakan Kongres Luar Biasa (KLB) INI di Pekanbaru, Riau, pada pada 15-17 Juni 2022.

Pelaksanaan KLB digabung dengan Rapat Pleno Pengurus Pusat Yang Diperluas (RP3YD) sekaligus Pra-Kongres, dan upgrading.

Baca juga : Harga Cabai Merah di Pekanbaru Mulai Turun, Beras Bertahan Tinggi

Salah satu agenda RP3YD ini adalah menentukan calon-calon Ketua Umum PP INI periode 2022-2025.

"Saya yakin, Pengwil-Pengwil memiliki kemampuan dan kapasitas untuk menggelar sejumlah agenda INI, utamanya untuk menghasilkan kepengurusan yang baru," yakin Otty. 

Dalam berorganisasi, kata Otty, harus punya sikap hati yang bersih dan mengutamakan kepentingan anggota.

Baca juga : Real Count KPU, Anies Kalahkan Prabowo di Kota Pekanbaru

"Intinya, kebersamaan menjadi kata kunci dalam menjalankan organisasi. Harus dihindari upaya-upaya yang tidak sehat, apalagi sampai menabrak aturan yang ada, sehingga melahirkan kegaduhan dan ketidaknyamanan di antara sesama anggota," jelas Otty.. 

Terkait sistem pemilihan Ketum INI, Otty setuju bila dilaksanakan secara e-voting. "Boleh saja dengan e-voting, tapi harus transparan dan terbuka, di mana sekitar 23.000 anggota INI dapat ikut memilih," cetusnya. 

Selain itu, sambungnya, vendor pelaksanaan e-voting harus dari pihak yang netral dan ditender.

Baca juga : Harga Beras di Pekanbaru Tembus Rp17 Ribu Per Kilogram

Setiap tim IT dari tiap Caketum nantinya juga harus diikutsertakan dari awal hingga akhir proses perhitungan agar dapat mengamankan data-data sebelum diumumkan." Jangan dimonopoli oleh pihak-pihak tertentu," katanya.

Otty mengingatkan Kongres INI pernah memiliki pengalaman kelam, terutama saat diadakan di Makassar tiga tahun silam.

"Kalau mau jadi organisasi yang baik dan bermartabat, segala bentuk kekeliruan dan kemungkinan terjadinya kecurangan harus diminimalisir. Para notaris juga harus kritis dan cermat, sehingga organisasi bisa berjalan smooth," pinta Otty.

Menurut Otty, sebagai pejabat publik, setiap notaris punya tanggung jawab menjadikan perkumpulannya menjadi rumah bersama untuk semua.

"Kongres INI merupakan sarana untuk memperkuat soliditas antar-anggota, bukan jadi ajang memecah-belah dan membuat ketidaknyamanan di rumah besar INI," pungkasnya. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya