Peluncuran ATRAKSI Perkuat Ekosistem Seni Tari

Abdillah M Marzuqi
18/7/2025 13:50
Peluncuran ATRAKSI Perkuat Ekosistem Seni Tari
Peluncuran ATRAKSI (Asosiasi Tari dan Koreografer Seluruh Indonesia)(Dok.Ist)

DUNIA tari Indonesia memasuki babak baru. Setelah hampir dua dekade menjadi wacana, ATRAKSI (Asosiasi Tari dan Koreografer Seluruh Indonesia) secara resmi diluncurkan sebagai wadah profesional yang mewadahi memayungi  para seniman tari dan koreografer dari seluruh penjuru Tanah Air.

"ATRAKSI hadir sebagai komitmen untuk memperkuat posisi profesi koreografer dan penari dalam ekosistem industri pertunjukan yang terus berkembang," kata koreografer senior sekaligus penggagas ATRAKSI, Denny Malik dalam pernyataan yang diterima, Kamis (18/7).

Peluncuran ini, sambung Denny, menjadi penantian panjang selama hampir 20 tahun. Ia berharap asosiasi ini dapat menjadi platform profesional untuk membangun sistem manajemen pertunjukan yang lebih terstruktur dan diakui secara global.

"Tari hari ini bukan lagi sekadar pelengkap pertunjukan. Ia adalah elemen utama yang membutuhkan profesionalisme dan perlindungan kerja," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum ATRAKSI, Reza Muhammad, menyebut momen ini sebagai buah dari perjuangan panjang komunitas seniman tari nasional. Ia menyambut baik pengakuan negara terhadap profesi koreografer dan penari di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kami ingin membawa semangat lintas generasi dan lintas genre agar seluruh seniman tari dapat maju bersama tanpa sekat," imbuh Reza.

Senada, koreografer Ari Tulang menilai kehadiran wadah ini penting sebagai ruang komunikasi dan kolaborasi antarpenari. Menurutnya, dukungan dari berbagai kementerian hingga BPJS Ketenagakerjaan memberikan rasa aman dan penghargaan yang layak bagi para pelaku seni pertunjukan.

Adapun Wakil Ketua Umum ATRAKSI, Rosmala Sari Dewi menegaskan komitmen asosiasi dalam mengembangkan potensi seniman tari serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke tingkat internasional.

Namun, ia mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi para penari, seperti kesejahteraan yang belum layak, kurangnya perlindungan hukum, hingga akses panggung yang terbatas, terutama di daerah.

"ATRAKSI ingin menjadi kekuatan kolektif yang menjembatani kepentingan seni, industri, dan perlindungan kesejahteraan seniman tari di seluruh Indonesia," pungkasnya.

Peluncuran ini atas dukungan lintas kementerian, termasuk Kementerian Ekonomi Kreatif serta Kementerian Kebudayaan. Dukungan juga datang dari BPJS Ketenagakerjaan dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya