Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGURUS Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, memberikan klarifikasi terkait Abdul Qadir Hasan Baraja yang dikatakan sebagai bagian pendiri lembaga tersebut. Klarifikasi itu sebagai bantahan atas penjelasan dari Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT).
Menurut jubir Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Endro Sudarsono, pendiri pondok ada enam orang. Lima di antara mereka sudah meninggal.
"Abdul Qadir Hasan Baraja bukan pendiri. Enam pendiri ialah Ustaz Abu Bakar Ba'asyir, Ustaz Abdullah Sungkar, Ustaz Hasan Basri, Ustaz Abdul Kohar, Ustaz Yoyok Ruswadi, dan keenam ialah Ustaz Abdullah Baraja dari Solo," kata dia.
Menurut dia, yang masih hidup tinggal Ustaz ABB. Karena itu, pemberitaan bahwa Abdul Qadir Hasan Baraja, pimpinan Khilafatul Muslimin, merupakan pendiri Ponpes Ngruki jelas tidak benar.
Baca juga: Ini Sepak Terjang Abdul Qadir Baraja di Khilafatul Muslimin
Endro mengatakan, Ustaz Abullah Baraja sudah meninggal sejak 2007 dan tidak pernah terkooptasi dengan NII. "Jadi sama sekali tidak ada korelasinya dengan Abdul Qadir Hasan Baraja yang ditangkap di Lampung," imbuh dia bersama sejumlah pengasuh Al Mukmin,Ngruki ketika memberikan penjelasan kepada wartawan.
Ia menegaskan tidak ada kaitan antara Abdullah Baraja sebagai pendiri Pondok Ngruki dengan NII serta organisasi Khilafatul Muslimin. Tidak ada pula kaitan antara Ustaz Abu Bakar Ba'asyir dengan Khilafatul Muslimin.
Karena itu, pihak Ngruki meminta BNPT mencabut pernyataan yang mengaitkan antara penangkapan Abdul Qadir Hasan Baraja dengan pendiri Pondok Ngruki. (OL-14)
Sementara Kuasa Hukum pelapor -- KDR -- Heru Lestarianto, Sabtu (31/5) menjelaskan aksi penganiayaan tersebut tersebut terjadi pada Februari lalu.
Dia juga membangun kedekatan emosional dengan semua santri agar mereka patuh, disiplin dan menjauhi hal negatif yang bisa merusak masa depan mereka.
Langkah konkret memperbaiki sekolah sekaligus minat belajar para santri ini, adalah bagian upaya besar Aice dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik bagi para siswa sekolah.
Santri dan pesantren dinilai sebagai salah satu komponen bangsa yang berkontrubusi dalam kemerdekan Indonesia sehingga harus diberikan kesempatan mengelola sumber daya alam.
IJTI juga memberi pelatihan tentang jurnalistik bagi para santri.
MU akan menjaring 11 pemain muda berbakat Indonesia dalam ajang Ayo Indonesia Bisa Academy 2015 yang digelar di 16 kota
Menurutnya, empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 tak bisa diotak-atik
Keempat terdakwa kasus konvoi Khilafatul Muslimin di Brebes pada Juni 2022 lalu itu menjalani sidang secara daring atau online di Lapas kelas II B Brebes yang digelar PN Brebes.
Begitu sudah tahap 2, berarti proses sidik sudah selesai tinggal penyerahterimaan tersangka maupun barang bukti ke Kejaksaan Negeri Bekasi, kata polisi.
Pimpinan Ponpes Miftahul Ulum Bangunsirna sekaligus Ketua PCNU Kabupaten Ciamis, KH Arief Ismail Chowas menegaskan menolak penyebaran paham khilafah.
Ikrar setia itu dilakukan pada acara Silaturahmi Kebangsaan dan Ikrar Setia Khilafatul Muslimin Kepada NKRI
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved